Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Teana - Dalath (Part 23)

2 September 2018   12:21 Diperbarui: 2 September 2018   12:30 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Iya Ayah, aku mampu menyelesaikan masalahku sendiri. Semua ini berkat ajaran Ayah selama aku tinggal disini."

"Baiklah kalau itu keinginanmu, semoga Dewa Dhushara memberkatimu anakku." ucap Rashad sambil mengecup kening Teana.

"Terimakasih Ayah,"

"Berhati -- hatilah anakku. Jaga dirimu baik -- baik. Jangan lupa untuk mempelajari buku -- buku tentang ramuan obat -- obatan yang ibu berikan padamu. Karena suatu saat buku itu pasti berguna." pesan Aairah.

"Iya ibu, aku tidak akan melupakan pesan ibu." jawab Teana.

"Galata... Lain kali kita berlatih pedang lagi. Tunggu kepulanganku." ucap Teana sambil tersenyum kepada Galata. Galata balik tersenyum padanya.

"Aku pergi dulu."

***

Keadaan Kota Petra setelah peristiwa pembakaran ular di Kuil Singa Bersayap, kini nampak mulai tenang. Para prajurit Petra melakukan pengawasan sepanjang jalan utama kota. Jalan itu memiliki jalur yang lurus. Sepanjang kiri kanan jalan berjejer pilar -- pilar terbuat dari marmer putih setinggi hampir tiga meter. Nampak mengkilat indah terkena sinar matahari.

Sore itu, Teana akhirnya tiba di Kota Petra. Ia tidak segera menuju Penginapan Al Anbath, namun ia menyempatkan diri untuk melihat keadaan Kuil Singa Bersayap. Dengan menaiki untanya, Teana berjalan pelan menuju kuil itu. Sepanjang perjalanannya ia melihat para buruh kebun anggur sedang bekerja memetik anggur. Beberapa nampak mengangkut anggur -- anggur hasil panen mereka keatas gerobak kuda.

"Nampaknya para pedagang itu sudah mulai berjualan kembali. Ini pertanda yang bagus untukku." gumam Teana sambil terus melaju diatas unta miliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun