Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Al Habis (Part 18)

6 Juli 2018   22:20 Diperbarui: 6 Juli 2018   22:29 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            datang kepadanya untuk diramal.

            "Tapi kata orang -- orang, cerita manusia ular itu hanyalah mitos. Bukan cerita yang benar -- benar

            terjadi."

            "Tunggu saja anak muda, saat itu pasti akan tiba." jawab Simkath suatu ketika.

Tanpa berpikir lebih panjang, Simkath segera melepaskan ikatan kalung yang melilit lehernya. Menyerahkannya kepada lelaki tua dihadapannya.

            "Ini liontin yang kau mau."

            "Mana? Aku ingin melihatnya. Cepat berikan padaku." ucap lelaki tua itu dengan tidak sabarnya.

Ia membuka telapak tangan kanannya untuk menerima liontin dari Simkath. Menggenggam liontin itu didalam tangan kanannya. Sebuah kekuatan besar menjalar ke aliran darahnya seperti ribuan jarum yang melaju cepat menuju jantungnya. Semakin lama ia menggenggam liontin itu, semakin lemah kekuatannya. Lelaki tua itu tak sanggup lagi. ia segera menyerahkan kembali liontin milik Simkath.

"Ini, aku kembalikan liontinmu." ucap lelaki tua itu dengan mulut sedikit bergetar.

"Terimakasih Tuan."

            "Suatu saat akan aku rebut liontin itu darimu Simkath." gumam Yodh dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun