Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Almeera (Part 13)

13 November 2017   13:03 Diperbarui: 13 November 2017   13:26 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ampun Tuan, hamba tidak punya apapun." ucap seorang wanita ketakutan sambil memeluk anaknya yang masih kecil.

"Betul kata istri hamba Tuan. Kami hanyalah buruh perkebunan kurma disini. Tidak banyak harta yang kami miliki." bela suami dari wanita itu.

"Aaah... Kalian banyak alasan." ucap anak buah Ja'far.

Situasi menjadi semakin tegang. Wanita itu memeluk putri satu -- satunya dengan erat. Demikian halnya sang anak. Ia memeluk ibunya. Menenggelamkan kepalanya dalam dekapan sang ibu. Keringat dingin terus bercucuran di kening anak itu. Ia ketakutan.

Sedangkan suaminya melindungi mereka. Bersiap -- siap terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi.

"Kalau begitu, aku ingin anakmu. Berikan anakmu sebagai pengganti harta yang tidak bisa kailan serahkan padaku." teriak anak buah Ja'far tiba -- tiba.

"Jangan Tuan. Jangan ambil anakku. Lebih baik ambil semua yang kami miliki. Asal kau lepaskan anakku." ucap pria itu memohon.

Anak buah Ja'far tidak memperdulikan ucapan mereka. Ia turun dari kudanya. Mengeluarkan pedangnya dari sarung yang membungkusnya.

"Kalian tahu ini apa?" ucapnya sambil mengayun -- ayunkan pedang ke udara.

Anak wanita itu semakin ketakutan dan menagis dalam pelukan ibunya. Sedangkan ayahnya berusaha melindungi mereka. Ia mengambil sebuah tongkat yang berada tak jauh darinya. Menggunakannya sebagai senjata.

"Kalian berdua pergilah. Biar aku yang menghadapi lelaki ini." ucap suami wanita itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun