Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Galata (Part 10)

25 Juli 2017   18:31 Diperbarui: 25 Juli 2017   18:39 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: goldwallpapers.com

"Daleela, kau kenapa?" tanya Aairah yang berjalan pelan mendekati sahabatnya itu sambil memegangi perutnya dengan kedua tangannya.

Daleela membalikkan badannya.

"Oh Dewa....." Aairah terperanjak kaget. Matanya seakan tak percaya atas apa yang dilihatnya.   

"Dewi Uzza telah mengabulkan do'aku Aairah." ucap Daleela pelan dengan air mata menetes dari kedua bola matanya.

***

Beberapa jam sebelumnya...

"Jangan Tuan, ampun Tuan. Jangan bunuh bayi saya." budak wanita itu menangis terisak dibawah kaki majikannya.

Ia dan suaminya tidak bisa berbuat apa -- apa. Mereka tahu bahwa majikan mereka melarang adanya bayi dirumahnya. Namun sebagai pasangan yang telah lama menikah, mereka ingin mendapatkan momongan untuk meneruskan keturunan mereka kelak. Meskipun keturunan mereka nantinya akan menjadi budak juga.

Mereka tak peduli.

Dua hari setelah kelahiran bayi mereka, sang majikan akhirnya mengetahuinya. Ia marah besar kepada sepasang suami istri itu.

"Kalau kau masih ingin nyawa bayimu selamat, segera kau buang bayimu. Atau aku akan memenggal kepala kalian bertiga.!" bentak sang majikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun