Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Teana (Part 6 - Lanjutan 3)

21 April 2017   07:31 Diperbarui: 21 April 2017   17:00 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: goldwallpapers.com

“Sama – sama.” jawab Ghalib sambil tersenyum kepada kedua sahabatnya itu.

“Ya sudah Tuan, Haydar. Ayo kita segera berangkat ke Kota Hegra. Selagi hari masih belumlah panas.” ucap Manaf.

“Mari…” balas Ghalib.

Perjalanan ketiga orang Nabataea itu berlanjut. Mereka akhirnya kembali kerumah mereka di Kota Hegra. Masing – masing menaiki untanya. Dengan diiringi hangatnya sinar matahari dan hembusan angin yang cukup lembut, mereka meninggalkan Penginapan Saba.

Sepanjang perjalanan, mereka merasa puas. Karena saluran air yang mereka pahat sepanjang dinding Al Siq telah digunakan oleh para penduduk Petra.

Manaf - si tukang pahat, sengaja menghubungkan saluran air yang ada di sumber air Wadi Musa dengan saluran air ditengah Kota Petra. Air yang didapatkan dari Wadi Musa dihubungkan dengan saluran air di dinding Al Siq, saluran air yang sudah dipasangi pipa – pipa dari tanah liat kering. Kemudian saluran itu  dihubungkan dengan pipa – pipa yang ada ditengah Kota Petra. Sehingga kebutuhan air di Kota Petra dapat tercukupi dengan baik.

“Lihatlah hasil kerjamu Manaf, semua orang kini bisa merasakan segarnya air ditengah – tengah gunung yang panas ini.” puji Ghalib.

“Iya Tuan, ini semua juga karena Tuan yang telah membantu mereka. Kalau bukan karena Tuan, saluran air ini tidak akan ada.” sahut Manaf.

Setelah beberapa jam berjalan, sampailah mereka di lorong Al Siq. Tepatnya di pintu masuk Kota Petra. Di depan Al Khazneh.

“Lihat, kita hampir sampai di Al Siq.” ucap Haydar.

Ketiga ekor unta mereka berjalan pelan – pelan menuju Al Siq. Saat sampai di pintu masuk, tiba – tiba…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun