Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Teana (Part 6 - Lanjutan 2)

12 April 2017   12:38 Diperbarui: 12 April 2017   12:50 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah Aairah memangku kepala wanita tua itu, perlahan – lahan ia meneteskan air kedalam mulutnya. Wanita tua itu meminumnya dengan penuh dahaga.

“Terimakasih Nyonya, kau telah menolongku,” ucap wanita tua itu kepada Aairah dengan suara terbata – bata.

Tangan wanita tua itu menggenggam tangan Aairah. Seketika itu juga terjadi sesuatu dalam diri Aairah. Pikiran Aairah dipenuhi peristiwa yang telah ia alami. Saat ia memberikan sedekah, saat ia membersihkan diri di sumber air Mehnaz hingga saat ia bertemu ratu jin Mehnaz di wilayah Al Djinn. Semuanya tergambar dengan jelas dan segera menghilang. Hanya Aairah lah yang mengalaminya.

“Nyonya….” ucap si wanita tua.

Aairah mendadak kaget. Ia tersadar dari lamunannya. Disampingnya kini telah duduk seorang wanita. Wanita tua yang baru saja ia beri minum.

“Ini Nyonya, aku kembalikan kantung air milikmu. Terimakasih atas pemberianmu. Aku sekarang merasa segar kembali. Semoga dewa memberkati wanita sebaik dirimu Nyonya.”

“Iii…Iya. Sama – sama. Aku juga senang bisa menolongmu Nek, semoga nenek baik – baik saja.” jawab Aairah dengan suara terbata – bata dan wajah tercengang. Seperti melihat hantu.

“Pergilah Nyonya, lanjutkanlah perjalananmu. Tak perlu Nyonya mencemaskanku.” jawab wanita tua itu sambil tersenyum kepada Aairah dan membetulkan letak kerudungnya.

Setelah Aairah memastikan wanita tua itu baik – baik saja, ia dan pelayannya bergegas berdiri dan beranjak dari tempatnya untuk menuju kedalam kereta unta.

“Ayo Hamra, kita lanjutkan perjalanan ini. Beritahukan kepada Kishwar untuk segera berangkat.” perintah Aairah.

“Baik Nyonya,” ucap Hamra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun