Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Teana (Part 6 - lanjutan 1)

6 April 2017   07:33 Diperbarui: 21 April 2017   18:00 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Saat itu juga Aairah membalikkan badannya dan melangkah mundur. Betapa terkejutnya Aairah akan kehadiran seorang wanita tua berjubah coklat dan berkerudung yang ada dihadapannya.

“Siapa kau?” tanya Aairah penasaran.

“Tenanglah Aairah. Kau tak perlu takut. Sejak kedatanganmu di sumber air Al Djinn tadi, aku telah mengamatimu. Namun kau tak mengetahui kehadiranku saat itu.”

“Lalu, apa yang kau inginkan dariku? Siapa kau sebenarnya?” Aairah bertanya balik.

“Aku Mehnaz, jin penjaga sumber air Mehnaz. Aku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu. Aku harap kau mendengarkannya baik – baik Aairah.”

“Apa yang ingin kau sampaikan?” tanya Aairah.

“Jagalah bayimu baik – baik. Rawatlah ia. Ajarilah ia ilmu perang. Kelak jika dewasa nanti anakmu akan menjadi seorang pemimpin yang akan menyelamatkan Bangsa Nabataea.”

“Apakah aku harus mempercayai semua ucapanmu tadi?”

“Terserah kau mau percaya padaku atau tidak. Aku Mehnaz. Pemimpin bangsa jin di wilayah ini. Aku mengetahui semua hal yang tidak kau ketahui. Karena aku memiliki kekuatan itu.”

“Berikan aku satu bukti bahwa ucapanmu memang harus aku percayai.” tantang Aairah.

“Hahaha… Kau sangat cerdas Aairah. Aku sangat menyukai itu. kau seorang manusia yang tidak sombong. Kau memiliki hati yang baik. Kau menggunakan kecerdasanmu untuk menolong rakyatmu. Memberikan sumbangan hasil kebunmu. Dan aku menerimanya dengan senang hati.” ucap Mehnaz panjang lebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun