Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Teana (Part 6 - lanjutan 1)

6 April 2017   07:33 Diperbarui: 21 April 2017   18:00 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Setelah tali tertempel di sepanjang dinding Al Siq, Manaf memulai memahat dinding. Ghalib bertugas mengawasi pekerjaan Manaf agar sesuai dengan peta yang mereka buat.

“Apakah kau mengalami kesulitan Manaf, sepertinya dinding Al Siq ini lebih keras daripada batu gunung yang ada di Kota Hegra.” ucap Ghalib.

“Sepertinya begitu,” jawab Manaf.

“Butuh berapa lama kau akan menyelesaikan pahatan ini,” tanya Ghalib.

“Sebelum petang tiba,” jawab Manaf singkat sambil terus memahat.

***

Aairah dan rombongannya perlahan – lahan meninggalkan Kota Petra. Mereka telah sampai di Wadi Musa. Lembah yang sangat luas di Kota Petra.

Udara di Wadi Musa terasa sedikit hangat karena hari hampir menjelang sore. Pasir gurun tertiup angin. Membentuk sebuah gumpalan bundar di udara. Burung – burung terbang melintas berkelompok. Bersiap – siap kembali ke sarang mereka setelah lelah seharian mencari makan.

Rombongan unta Aairah berjalan pelan melintasi Wadi Musa. Udara mulai sedikit panas. Aairah memerintahkan salah satu pengawal wanitanya untuk mencari air. Karena persediaan air mereka hampir habis.

“Hamra,” teriak Aairah dari dalam kereta untanya.

“Iya Nyonya, ada apa?” jawab Hamra dari samping pintu kereta unta Aairah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun