Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Teana (Part 6 - lanjutan 1)

6 April 2017   07:33 Diperbarui: 21 April 2017   18:00 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Seandainya….” gumam Aairah dengan mata memandang jauh keluar jendela kereta unta miliknya. Tatapan matanya kosong, tak berarti dan sangat hampa.

***

“Ambillah ini, mungkin kau membutuhkannya.” ucap Ghalib sambil mengeluarkan pahat kecil dan palu pemukul dari dalam bungkusan kain. Lalu diberikannya kepada Manaf.

“Haydar, bisakah kau menolongku?” tanya Manaf kepada Haydar.

“Apa yang bisa aku kerjakan untukmu?”

“Peganglah tali ini, bawa tongkat kecil ini juga. Lalu berjalanlah menuju pintu masuk Al Siq disana.” Perintah Manaf.

“Lalu….?”

“Tancapkan tongkat ini di tanah, dengan posisi tegak menempel di dinding Al Siq. Lalu ikatkan tali ini tepat diatas tongkat yang sudah aku beri tanda hitam. Dan jangan lupa, pastikan tongkat ini berdiri kokoh tidak goyah. Agar pengukurannya menghasilkan ukuran yang tepat.” ucap Manaf sambil menyerahkan sebuah tongkat dan tali kepada Haydar.

“Aku mengerti.” jawab Haydar.

Setelah memutar unta tunggangannya, Haydar berlalu meninggalkan Manaf dan Ghalib yang sedang sibuk mempersiapkan peralatan. Ia berjalan pelan – pelan menuju pintu masuk Al Siq sambil memperhatikan orang – orang yang berlalu – lalang dihadapannya.

Sepanjang lorong Al Siq Haydar memacu untanya pelan – pelan. Sesampainya di ujung, ia berhenti dan turun dari untanya. Berjalan menuju salah satu dinding Al Siq, menancapkan tongkat dan tali. Haydar menarik tali itu, memberi isyarat kepada Manaf bahwa ia telah melakukan pekerjaan sesuai petunjuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun