Mohon tunggu...
M Shirathjudin
M Shirathjudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa-Mahasiswa

Masih mencoba

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Jalan Berdebu Mengganggu Aktivitas Masyarakat

23 Mei 2022   15:13 Diperbarui: 23 Mei 2022   15:15 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meulaboh-(20/5/22) Jalan penghubung antar kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya berada di depan PT. PLTU Nagan Raya, masih di padati debu tebal dan jalanan berlubang. 

Sejauh kurang lebih 1 km jalan di depan PT. PLTU belum kunjung di aspal, padahal mengingat badan jalan yang sebelumnya memang rusak parah dan saat ini sedang di perbaiki. Namun dari segi perbaikan, para petugas pembuat jalan tersebut tidak bekerja dengan cepat. 

Padahal jalan tersebut merupakan aksen utama dan merupakan jalan lintas  Sumatera. Di perburuk lagi oleh debu yang cukup tebal, dan lubang yang terus mengaga sehingga semakin memperparah kondisi jalan tersebut. 

Faktor utamanya bukan hanya dari debu tanah jalanan, namun debu dari PLTU pun juga menjadi faktor yang semakin memperparah jalan tersebut. Apa lagi para warga sekitar jalan tersebut enggan untuk menduduki jalan di depan PLTu . 

Sedangkan dahulu sebelum jalan tersebut rusak, masih banyak warga yang berdagang di depan rumah nya sebagai mata pencaharian. Namun kita mereka terpaksa pindah dan mengosongkan rumah, akibat debu yang semakin hari semakin membuat polusi udara. Banyak dari warga sekitar yang mengeluh sakit sesak nafas, asmah akut bahkan TBC dan kerusakan paru-paru. 

Sejauh ini memang pengaruh dari limbah debu batu bara tersebut sangat mempengaruhi kehidupan warga sekitar. Bahkan banyak anak - anak menjadi korban  dari debu tersebut dan di bawa lari ke rumah sakit. L

Heri Susanto merupakan warga asli Nagan Raya, desa Suak puntong yang menjadi salah satu korban debu batu bara dan jalanan yang rusak . Ia mengatakan " Sebelum adanya perusahaan batu bara dan PLTU ini, dulu saya berjualan Nasi Pagi di depan rumah saya . 

Namun sekarang saya harus pindah, bagaimana kami mau jualan kalau debu nya setebal itu . Jangan kan pembeli, kami saja tidak sanggup makan di pinggir jalan yang berdebu tersebut. 

Menurut saya seharusnyaperusahaan tersebut harus membuat jalan akses untuk jalan Unit alat berat atau dump truck pengangkut batu bara tersebut, jadi dengan di buat nya jalan khusus di area belakang sana yang langsung sampai ke PLTU sehingga debu dari jalanan yang di akibatkan alat berat Tersebut tidak terlalu mengenai kami " 

Namun hal tersebut seharusnya wajib di berlakukan oleh perusahaan batu bara tersebut, agar para warga tidak lagi demo dan merasa risih dengan gangguan jalan dan proyek dari angkutan batu bara tersebut ke PLTU. 

Kini rumah-rumah warga sekitar jalan tersebut sudah banyak tidak di huni lagi, sehingga saat malam tiba rumah di sekitar jalan itu ibarat kampung mati yang tinggal penghuninya . 

Warga sekitar jalan tersebut dan warga Suak puntong berharap kepada pemerintah Aceh Barat dan Nagan Raya, selaku yang berwewenang atas permasalahan tersebut . 

Mereka berharap agar segera pemerintah menindaklanjuti permasalahan jalan dan debu, dan segera menyuruh perusahaan tersebut untuk membuat jalur akses khusus bagi para unit pengangkut batu bara ke PLTU .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun