Mohon tunggu...
M. Hafid
M. Hafid Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer writer

Saya merupakan penulis lepas dan pernah menjadi kontributor di beberapa media online. Sejak awal kuliah sudah aktif di organisasi jurnalistik hingga selesai kuliah dan sampai sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Erick Thohir dan Kebangkitan Sepak Bola Indonesia

6 Desember 2022   16:39 Diperbarui: 6 Desember 2022   16:48 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Foto: Instagram @erickthohir.

"Dalam olah raga yang terpenting itu karakter. Kita lihat Korea di ajang Piala Dunia sepak bola kemarin, di last minute bisa lolos itu karena karakter fighting spiritnya. Begitu juga Jepang. Ini yang mesti kita tiru." Erick Thohir

Kebangkitan dunia olahraga di Indonesia khususnya sepak bola menjadi keinginan dan harapan dari semua pihak, segala doa dan puji-pujian disematkan kala Tim Nasional Indonesia berlaga. Namun kekecewaan lebih sering didapatkan oleh suporter dan para penikmat sepak bola. Timnas Indonesia kembali pulang dengan kepala tertunduk layu akibat kekalahan yang diderita.

Fenomena ini hampir selalu mewarnai di setiap perhelatan laga yang diikuti Timnas Indonesia. Kegagalan demi kegagalan ini membentuk struktur pemikiran masyarakat ke arah mistis, bahwa Timnas Indonesia terkena kutukan. Entah siapa yang mengutuk dan kepentingannya mengutuk Indonesia juga tidak dijabarkan secara dan detail dan rasional.

Tetapi, kita juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan masyarakat yang berkeyakinan seperti di atas. Jika keyakinan itu diterjemahkan dengan melihat realita sepak bola Tanah Air, maka yang ditemukan adalah belum terbentuknya karakter dan jiwa pejuang para pemain kita sehingga belum siap menghadapi lawan yang sepak bolanya sudah mapan.

Menyalahkan para pemain juga tidak sepenuhnya tepat, karena bagi saya pemain adalah pelaku sepak bola tapi juga sebagai korban dari tata kelola yang kurang matang. Tindakan yang tepat dalam perkara ini adalah dengan melihat indikator yang melatarbelakangi persoalan rumit ini.

Erick Thohir Bangkitkan Sepak Bola Tanah Air

Selain melatih talenta para pemain, ada juga hal yang sangat krusial untuk dibangun dalam diri setiap pemain agar tidak minder atau takut menghadapi lawan yang sangat kuat sekalipun yaitu mendidik atau melatih pemain kita untuk memiliki mental pejuang. Pendidikan karakter seperti ini yang sulit dilakukan oleh sebagian orang.

Dalam pendidikan karakter ini dibutuhkan sosok yang tidak hanya paham teori, pendidikan karakter ini harus dilakukan oleh mereka yang sudah malang melintang di dunia sepak bola. Orang yang sudah memiliki segudang pengalaman dalam dunia sepak bola terlebih di tingkat Internasional dapat dipastikan memiliki mental baja dan mental petarung sehingga tidak gentar melawan pemain manapun.

Pendidikan karakter ini menjadi konsen Erick Thohir sebagai sosok yang diharapkan oleh masyarakat untuk menahkodai Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Menurut Erick Thohir karakter dan jiwa petarung yang dimiliki akan mendorong anak muda atau pemain Indonesia berprestasi di dunia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menilai bahwa jiwa pejuang atau petarung akan menjadi kekuatan utama dalam setiap elemen termasuk dalam olah raga sepak bola. Erick Thohir mencontoh jiwa petarung yang dimiliki pemain Jepang atau Korea Selatan, bahwa di last minute sekalipun mereka tetap berjuang dan berhasil meraih kemenangan sehingga lolos di babak 16 besar Piala Dunia 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun