Mohon tunggu...
M. Hafid
M. Hafid Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer writer

Saya merupakan penulis lepas dan pernah menjadi kontributor di beberapa media online. Sejak awal kuliah sudah aktif di organisasi jurnalistik hingga selesai kuliah dan sampai sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Erick Thohir dan Masa Depan Sepak Bola Indonesia

29 November 2022   18:21 Diperbarui: 29 November 2022   18:28 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Foto: Instagram @erickthohir.

Sepak bola Indonesia sudah terbilang cukup lama berjalan, dimulai sejak masa penjajahan Balanda di Indonesia. Namun kala itu sepak bola tidak dimainkan oleh setiap lapisan masyarakat Indonesia, artinya sepak bola masih dimainkan oleh kalangan orang Belanda. 

Seiring berjalannya waktu, sebagian masyarakat Indonesia turut memainkan si kulit bundar itu sekalipun begitu hanya orang-orang terpelajar saja yang memainkan permainan yang ditemukan pertama kali di China pada abad ke 3 dan 2 SM itu. Dapat disebutkan bahwa sepak bola pada saat itu hanya dimainkan oleh kalangan terdidik dan berduit, itu pun hanya wilayah-wilayah perkotaan saja sepak bola itu digulirkan.

Kemudian, pada sekira 1920 sampai 1930 muncullah organisasi sepak bola pertama yang didirikan oleh orang Indonesia, yaitu Persis Solo yang kala itu masih menggunakan bahasa Belanda, Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB) dan Persib Bandung dengan nama Bandungsche Indonesische Voetbalbond (BIVB). 

Namun sebelum kedua organisasi itu juga ada organisasi yang didirikan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda yang bernama Nederland Indische Voetballbond (NIVB), organisasi ini didirikan oleh orang-orang Belanda.

Di era itu, sepak bola dihegemoni orang Belanda yang menjajah negara dan bangsa Indonesia, sepak bola yang bundar hanya berputar di kalangan atas dan kaum borjuis. 

Sekalipun orang Indonesia juga bermain namun lagi-lagi hanya kalangan berduit saja, artinya sepak bola kala itu bukan untuk masyarakat umum, tapi apakah karena masyarakat bawah tidak mampu membeli bola atau memang sengaja mereka dilarang untuk bermain dan hanya disuruh untuk bertani, diperbudak, dan dirudapaksa yang hasilnya diambil oleh para penjajah, saya belum mengetahui secara detailnya, namun saya kira bahwa hal itu ada faktor kesengajaan atau istilah lainnya adalah diskriminasi.

Hingga pada 19 April 1930 orang Indonesia yang bernama Soeratin Sosroegondo, seorang yang berpendidikan tinggi menginisiasi terbentuknya suatu lembaga untuk menaungi sepak bola di Indonesia dan diberi nama PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia) dan lembaga tersebut menjadi lonceng kebangkitan dunia sepak bola di Indonesia.

Sebagaimana dilansir Kompas.com, lembaga tersebut pada mulanya dibentuk sebagai upaya menentang Penjajahan Belanda serta untuk melawan diskriminasi yang dilakukan NIVB terhadap masyarakat Indonesia.

Dengan hadirnya PSSI sepak bola Indonesia mulai menggeliat dan terus mengalami perkembangan. Masyarakat umum akhirnya terlepas dari diskriminasi NIVB bahkan PSSI kerap menggelar kompetisi sepak bola setiap tahunnya di tingkat nasional.

Sekalipun sempat vakum karena ada pertentangan dari pihak Jepang yang menjajah Indonesia setelah Belanda namun kompetisi sepak bola di Indonesia terus terlaksana sampai hari ini dan sepak bola menjadi salah satu olah raga yang sangat digemari masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun