Mohon tunggu...
M Yasri
M Yasri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa IAIN Batusangkar

Nagari Durian Gadang, Kec. Akabiluru, Kab. 50 Kota, Sumatera Barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rumah Tahfiz Darul Hikmah Cenang, Mencetak Generasi Cinta Al Quran

27 Januari 2021   08:38 Diperbarui: 27 Januari 2021   09:39 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang rumah tahfiz, keberadaanya beberapa tahun belakangan ini eksist di kalangan masyatakat. Hal ini menandakan, masyarakat sangat antusias untuk menjadikan generasi muda yang hafiz Qur'an. Ini terlihat dari banyaknya penyelenggaraan lomba tahfiz, wisuda tahfiz, baik yang disiarkan di media masa, maupun tidak. Terutama di Sumatera Barat, tepatnya di Tanah Datar, pemerintahnya sangat mendukung tinggi terselenggaranya program ini, bahkan dijadikan sebagai program unggulan daerah.

Salah satu rumah tahfiz yang ada di Tanah Datar bernama Rumah Tahfiz Darul Hikmah Cenang. Rumah tahfiz ini terletak di Nagari Tabek, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Rumah Tahfiz ini didirikan tanggal 1 Agustus 2018. Awalnya peserta didik di rumah tahfiz ini berjumlah tujuh orang. Sembari berjalannya waktu, banyak peningkatan yang terjadi di rumah tahfiz ini, sehingga terdata tanggal 2 Januari 2021, jumlah peserta didik di rumah tahfiz ini sebanyak 60 orang.

Pada tahun 2019, rumah tahfiz ini sudah menyelenggarakan wisuda peserta didik sebanyak 10 orang. Di akhir tahun 2020 juga sudah mewisuda peserta didik sebanyak 37 orang. Sebelum wisuda, ada beberapa tahapan yang diterapkan ke peserta didik, terutama pemberlakuan karantina terlebih dahulu untuk mematapkan bacaan dan hafalannya.

Rumah tahfiz ini memiliki 4 tingkatan atau empat kelas berdasarkan banyaknya hafalan peserta didik. Kelas 1 adalah kelas terendah dan kelas 4 merupakan kelas tertinggi. Jumlah gurunya ada sebanyak 4 orang. Namun pihak lembaga menyatakan,  akan ada penambahan guru tahfiz di awal tahun 2021 ini.

Ustadz Irvan Efendi sebagai kepala rumah tahfiz tersebut menegaskan, lembaga ini memiliki dukungan yang tinggi, baik dari pemerintah daerah maupun dari masyarakat di daerah itu sendiri. Dukungan ini dapat dilihat dari beberapara bantuan yang diberikan, naik berupa wireless, lemari, serta masalah keuangan. Bahkan para perantau juga berpartisipasi aktif untuk mengumpulkan dana demi terselenggaranya rumah tahfiz ini.
Jadwal masuk atau proses belajar mengajar di rumah tahfiz ini, 4 kali dalam seminggu (selasa malam, rabu malam, Jumat siang setelah shalat jumat, dan minggu pagi). 

Namun pada masa pandemi covid-19, jadwalnya dirombak menjadi 2 kali dalam seminggu (rabu malam dan minggu pagi). Hal ini yang menjadi langkah sulit bagi penyelenggara untuk memaksimalkan proses pembelajarannya. Layaknya lembaga yang menekankan kemajuan, tentu memiliki tantangan yang barangkali dapat menjadi problem terselenggaranya kegiatan tahfiz ini. Namun ustadz Irvan, enggan mengatakan semua itu sebagai kendala.

"Dikatakan kendala, tentu ada ya. Karena setiap kegiatan pasti memiliki tantangan. Tetapi saya menganggab itu bukan kendala, namun motivasi baru bagaimana meningkatkan kualitas pembelajaran kedepannya", tutur ustadz Irvan.

Lebih jelasnya beliau menyatakan, pada masa pandemi ini tentu memiliki dampak yang signifikan kepada peserta didik, karena terjadinya ketidakmaksimalan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Setoran hafalan dan pemantauan peserta didik hanya dilakukan secara jarak jauh saja. Hal yang dikhawatirkan pihak lembaga adalah munculnya akhlak negatif siswa yang keberadaanya tidak terkontrol maksimal lagi. Kemudian hilangnya kebiasaan muroja'ah yang bisa saja menyebabkan hilangnya hafalan anak. 

Namun Ustadz Irvan menggarisbawahi bahwa mereka tetap menyelenggarakan berbagai metode yang justru dapat mengembalikan hafalan siswa. Metode tersebut diantaranya sistem video call, datang ke rumah tahfiz di hari-hari tertentu secara bergantian, atau setidaknya rekaman audio anak yang sudah diberikan komitmen untuk jujur pada dirinya. Hasilnya, tetap bisa mewisudakan peserta didik, pada masa pandemic covid-19 ini.

Harapan kedepannya bagi ketua lembaga rumah tahfiz tersebut tidak hanya kepada banyaknya hafalan peserta didik, melainkan juga seimbang dengan akhlak mereka. "Walaupun hafalan banyak, namun tidak dicerminkan dengan akhlak yang baik, tentu akan terjadi ketimpangan". Oleh sebab itu, akhlak hendaknya dapat menjadi landasan  bagi siswa, sebagai cerminan penerapan makna kandungan Al-Qur'an itu sendiri. 

Contohnya bagaimana cara berpakaian yang tepat, cara makan yang benar, dan hal positif lain", tuturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun