Mohon tunggu...
Trimanto B. Ngaderi
Trimanto B. Ngaderi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis, Pendamping Sosial Kementerian Sosial RI, Pegiat Urban Farming, Direktur PT LABA Indoagro Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Antusiasme Melakukan Investasi Saham

13 April 2019   05:35 Diperbarui: 17 April 2019   20:46 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : www.ipnusubroto.com


Akhir-akhir ini, antusiasme masyarakat melakukan investasi kian meningkat pesat. Kesadaran ini berpedoman pada kebutuhan jangka panjang, terlebih jaminan di hari tua. Ketika kita sudah pensiun, ketika kita tak mampu lagi bekerja karena usia, sakit, atau hambatan lainnya. 

Artinya, kita tak lagi memiliki active income. Maka dengan berinvestasi, diharapkan kita akan memiliki passive income, yang akan mampu menopang kebutuhan hidup, tanpa perlu bergantung kepada orang lain.

sumber gambar: www.ipnusubroto.com

Beberapa alasan memilih melakukan investasi, di antaranya:

Mudah, investasi banyak ragamnya sehingga memberikan kemudahan bagi para pelaku investasi. Apa lagi investasi saham via aplikasi, lebih mudah dan simple karena tak perlu lewat pasar saham. Kita hanya setor sejumlah uang dan diproses secara digital.
Bisa dilakukan oleh siapa saja. 

Tidak harus orang kaya atau yang memiliki banyak modal, orang dengan penghasilan kecil pun dapat ikut serta. Petani, pelajar, bahkan tukang becak pun bisa melakukannya.

Dapat dilakukan di mana saja. Terlebih di era internet sekarang ini, transaksi bisa dilakukan secara online.
Aman. Berbeda jika uang kita simpan barangkali bisa hilang atau dicuri.

Berorientasi kepada keuntungan (yang besar). Biasanya investasi dalam jangka waktu tertentu akan mendatangkan keuntungan yang berlipat. Bahkan, di era digital ini keuntungan tak lagi berlipat, tapi bersifat eksponensial (kuadrat). Misal 1 menjadi 10, 100, 1.000 dst.

Sebagai cara menyiasati inflasi. Jika uang hanya kita simpan atau ditabung, maka semakin lama nilai mata uang kita akan turun dan terus turun. Mungkin uang 1 juta rupiah sekarang sangat berharga, tapi bisa jadi lima tahun mendatang nyaris tak ada nilainya.
Tabungan masa mendatang (investasi jangka panjang).

Sedangkan investasi sendiri ada beberapa macam, seperti investasi uang tunai, investasi pendapatan tetap, investasi saham, dan invetasi aset fisik. Dalam bahasan kali ini, saya sedikit akan membahas mengenai investasi saham.

Di era idustri 4.0 sekarang ini ditandai dengan menjamurnya startup-startup (bisnis rintisan) baru. Bisnis rintisan ini tentunya membutuhkan dana dari para investor. Biasanya para pemilik saham ini dalam mengumpulkan modal melalui penjualan saham atau surat berharga lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun