Mohon tunggu...
Muhammad Reza Zaini
Muhammad Reza Zaini Mohon Tunggu... -

An anthropolgy and sociology enthusiast. Bachelor from FISIP UI.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Dua Permata Tokyo bagi Pengunjung Indonesia: Enoshima dan Kouda

13 Agustus 2016   13:59 Diperbarui: 14 Agustus 2016   13:51 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jepang kini seakan ingin menggeser anggapan lama yang bahwa negara tersebut adalah negara yang “mahal” dan “susah dikunjungi” oleh wisatawan. Kini kita bisa dengan sangat mudahnya menemukan wisatawan Asia Tenggara di jalanan kota-kota besar Jepang, terutama dari Indonesia.

Tokyo, Osaka, Kyoto dan Nara sudah menjadi lokasi wajib dikunjungi bagi banyak wisatawan Indonesia. Toh bagi mereka yang hanya berkesempatan mengunjungi Tokyo, lokasi-lokasi mainstreamseperti Asakusa Market, Kannon-ji Temple, Gunung Fuji atau Disney World Tokyo sudah pasti harus dikunjungi.

Penulis pernah merasa “menyesal” hanya sempat berkunjung ke Tokyo tanpa bisa ke Kyoto atau Osaka –Surga traveler di Jepang. Namun, penulis terasa tertantang untuk mengunjungi lokasi yang tidak mainstream seperti yang disebutkan di atas. Hasilnya: Berbagai lokasi nyentrik yang tidak kalah seru.

Banyak lokasi di Tokyo yang bisa dikatakan “nyentrik”. Namun, hanya dua yang memberikan kesan mendalam bagi penulis: Enoshima dan Restaurant Kouda –Dua permata Tokyo yang layak untuk mendapat kunjungan dari wisatawan Indonesia.

*Bagian 2 mengenai lokasi-lokasi lain akan menyusul.
 PULAU ENOSHIMA 江ノ島

Sejarah

Pulau Enoshima adalah pulau yang sangat kecil dengan diameter 4 km dengan kontur permukaan yang sangat berbukit-bukit. Pulau ini hanya terletak sekitar 600 meter dari pulau utama di Jepang, yakni Pulau Honshu. Sebegitu dekatnya, hingga tidak ada jasa feri untuk mengantar orang ke pulau tersebut –Hanya sebuah jembatan pendek.

Masyarakat lokal mempercayai bahwa Pulau Enoshima dianggap sebagai sebuah persembahan bagi Benzaiten, dewi musik dan seni dalam mitologi Jepang. Legenda Jepang mempercayai bahwa sekitar abad ke-6, pulau tersebut muncul dari dasar laut sebagai bentuk penghormatan alam terhadap Dewi Benzaiten.

Asal usul nama Enoshima dapat dilihat dari huruf Kanji pulau tersebut. 江 “E” yang berarti teluk dan 島 “Shima” yang berarti pulau. Bila dilihat di peta, Enoshima Nampak sebagai sebuah sebuah pulau kecil yang terletak di tengah Teluk Sagami.

Pulau Enoshima kemudian terkenal sebagai lokasi wisata musim panas sejak Era Edo (1615-1868).

Selain wisata, penduduk lokal juga menggantungkan hidupnya pada hasil ikan yang ditangkap di sekitar pulau. Usut punya usut, ikan teri pulau ini memiliki kualitas yang terbaik di seluruh Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun