Mohon tunggu...
Lynna
Lynna Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Digital Marketing

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bagaimana Influencer Bersaing di Masa Pandemi?

16 Juni 2020   17:46 Diperbarui: 16 Juni 2020   17:56 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dunia media sosial tidak akan berhenti, begitupun saat pandemi Covid-19 terjadi seperti saat ini. Yang membedakannya adalah pendekatan konten yang terus mengarahkan pada tren kesehatan dan kebersihan. Tren yang berubah akan menciptakan kebutuhan influencer yang berubah juga. Bagaimana influencer bertahan dalam persaingan menghasilkan konten berkualitas sehingga tetap relate dan dibutuhkan oleh berbagai brand?

  1. Adapt, adapt, adapt!

Influencer, seperti makna harfiahnya, adalah persona yang lebih mudah mempengaruhi keputusan Followers untuk menggunakan suatu brand dibandingkan brand itu sendiri. Dengan beralihnya tren menuju tema Covid-19, banyak Influencer yang menyesuaikan tema konten mereka dengan tren tagar yang berkembang sejak saat pandemi dimulai, seperti #dirumahaja atau #covid19.

  1. Lebih kreatif

Menyesuaikan konten dengan tren belum cukup tanpa kreativitas maksimal untuk diterapkan dalam sebuah konten, baik itu Instagram atau TikTok. Influencers kini harus terus bereksplorasi tentang tipe konten mereka, karena tipe konten yang konsisten tidak menjamin engagement yang berkualitas dengan komunitas mereka, yang menjadi parameter sebuah brand memutuskan memilih mereka.

  1. Collaboration

Istilah collab yang awalnya populer di Youtube kini meluas untuk diterapkan di platform media sosial lain, Instagram misalnya. Daya tarik seorang influencer akan bertambah dengan kemunculan persona yang familiar bagi Followers-nya. Jika Anda kini lebih sering  melihat influencer kesayangan Anda terlihat bersama persona lain yang Anda kenal, bisa jadi influencer Anda sedang menerapkan kolaborasi antar influencer, yang terbukti membuat Anda lebih cepat memutuskan memberi "Like" pada konten tersebut, dibandingkan biasanya. Kolaborasi bisa hanya dilakukan di Instagram, atau (seperti yang sudah banyak dilakukan) bisa juga dengan menggunakan Instagram sebagai platform yang meng-amplifikasi penyebaran dan engagement konten Youtube.

  1. Best deal is the Real Deal

Belum banyak yang tahu di masa Pandemi ini ada juga influencers yang mempertahankan antusiasme brand dengan menurunkan harga deal mereka. Hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri karena kebutuhan digital activation suatu brand umumnya berbanding lurus dengan budget yang tersedia. Mendapatkan influencer dengan klasifikasi karakter persona yang tepat, dengan engagement yang baik, ditambah deal yang menguntungkan adalah hal yang dibutuhkan setiap brand.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun