Mohon tunggu...
Lynna
Lynna Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Digital Marketing

Selanjutnya

Tutup

Money

Tips Menarik Minat Gen Z Supaya Brand Anda Laris Manis

26 Februari 2020   18:40 Diperbarui: 26 Februari 2020   18:52 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Menurut penelitian yang dilakukan researchandmarkets, kebiasaan berbelanja Gen Z (anak kelahiran 1995-2010) lebih besar daripada generasi lainnya. Sayangnya, beberapa brands belum mempertimbangkan Gen Z sebagai target audience nya. Mengutip dari Forbes, sekitar 47% Gen Z menyatakan mereka bingung harus kemana karena tidak ada perusahaan yang mengerti kebutuhan mereka.

Mengingat tingginya pola konsumsi Gen Z, brand anda harus bisa menyelam agar mendapatkan profit lebih. Nah untuk, itu inilah beberapa tips untuk membuat brand anda makin diminati Gen Z sampai laris manis;

1.  Cerita tentang brand anda, bukan produk.

Percayalah, jika anda menggunakan jargon 'kekinian' untuk menarik mereka, hal tersebut malah terlihat cringey dan makin tidak diminati. Sejatinya, Gen Z lebih tertarik melihat cerita dibalik brand anda, alih-alih branding secara hard selling yang belum tentu pesannya sampai ke mereka.

Maka dari itu, brand anda harus mampu menjadi storyteller yang baik. Pastikan Gen Z mengetahui visi misi dibalik brand anda agar mereka percaya. Setelah brand anda sukses menggaet Gen Z, keinginan mereka untuk membeli produk dari brand anda juga akan naik dengan sendirinya.

Salah satu contoh, iklan Ramayana selalu menjadi pembicaraan hangat Gen Z. Iklan Ramayana selalu menampilkan kisah-kisah menyentuh dan relate dengan masyarkat. Ramayana memang tidak menjual produknya secara gamblang, namun memberi pesan eksplisit bahwa produk-produknya menjadi penolong di segala situasi.

Dengan ini, Ramayana juga sukses mengubah stigma brand mereka. Dulu Ramayana dikenal sebagai brand jadul, dan saat ini berhasil meraih hati Gen Z.

2.  Kolaborasi dengan Sosial Media Influencer yang tepat

Saat ini Gen Z lebih percaya apa yang dilihat di Internet. Segala bentuk keputusan mereka berdasarkan dari apa yang mereka lihat di Internet, termasuk idola juga. Sejauh ini, Gen Z bergantung kepada social media Influencer untuk membantu mereka menentukan pilihan. Bagi mereka apabila seorang influencer sudah berkata "ya" maka mereka akan mengikutinya.

Kesempatan ini bisa digunakan untuk brand anda berkolaborasi dengan social media influencer yang sejalan dengan visi misi brand anda. Sebelum anda berkolaborasi, pastikan anda menyeleksi siapa influencer yang sekiranya berpotensial mendobrak brand anda.  

Untuk membantu memastikan, anda bisa mengecek engagement rate calon influencer di Analisa.io. Cukup mengetik username profil Instagramnya, anda akan mendapatkan angka-angka engagements yang diperoleh sang influencer di. Angka-angka tersebut tentunya menjadi salah satu pertimbangan anda untuk melakukan kerjasama dengan influencer.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun