[caption id="attachment_342429" align="aligncenter" width="318" caption="www.merdeka.com"][/caption]
Dalam memajukan pertanian Indonesia, Jokowi dan JK memberikan arah kebijakan yang saya coba tangkap dalam tiga poin yang menentukan:
- Pencabutan Subsidi Pupuk
- Pemberian Subsidi Harga / Kepastian Harga
- Pendidikan Pertanian
- Pemberian lahan Gratis
Pencabutan Subsidi Pupuk
Dulu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan pernah mengapresiasi langkah Komisi IV DPR yang membatalkan untuk mencabut subsidi pupuk organik untuk petani seperti yang diliput JPNN.com. Kabar itu akan membuat para petani lega dan bahagia. Selanjutnya, Dahlan menugaskan PT Petrokimia untuk mendatangi pabrik pupuk organik agar mereka beroperasi lagi, setelah sebelumnya memutuskan untuk tutup.
Kini dalam visi misinya di youtube yang diliput oleh Metro Tv, calon presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan akan mencabut subsidi pupuk. Untuk kemudian dialihkan kepada kesejahteraan petani lainnya. Anggota Tim Penyusun Visi Misi Capres JKW Rohmin Danuri mengatakan Jokowi saat ini berniat mencabut subsidi pupuk kemudian mengalihkannya ke pendidikan petani dan subsidi harga. Kemudian pemberian subsidi pupuk kepada petani hanya menolong di awal. Padahal proses pertanian cukup panjang, dan petani sering mengalami kerugiaan saat akhir proses.
Pencabutan subsidi bukanlah solusi tepat. Di negara lain, tak terkecuali di Amerika, petani masih mendapat subsidi. Tujuannya untuk melindungi petani dan sebagai bentuk penghargaan pemerintah karena berjasa di sektor penyediaan pangan. Kehidupan petani di sana sangat sejahtera, jauh dibanding petani kita yang banyak miskin. Kalau pencabutan subsidi pupuk diberlakukan oleh Jokowi dan JK bukankah lebih buruk nasib petani kita yang masih membutuhkan pertolongan pemerintah?
Kepastian Harga Jual
Jokowi dan JK mencoba memberikan bantuan kepada petani dengan memberikan kepastian harga jual gabah. Menurut saya penentuan harga jual gabah haruslah dilakukan dengan pertimbangan dan perhitungan yang cermat. Kesalahan dalam menentukan harga jual dapat membuat petani mengalami kerugian. Jika harga jual terlalu murah, maka petani akan mengalami kerugian, sedangkan jika harga jual gabah terlalu mahal, maka produk tersebut tidak laku di pasaran, sehingga petani rugi.
Dari sahabat Anas, ia menuturkan: Para sahabat mengeluh kepada Rasulullah, dan mereka berkata:
“Ya Rasulullah, sesungguhnya harga barang kebutuhan sekarang ini begitu mahal, alangkah baiknya bila anda membuat menentukan harga.”
Menanggapi permintaan sahabatnya ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
