Mohon tunggu...
Lutvia Sahibondang
Lutvia Sahibondang Mohon Tunggu... Lainnya - seorang perempuan blasteran

kecil tetapi bermakna besar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja Nusantara di Antara Perbedaan

30 April 2022   23:37 Diperbarui: 30 April 2022   23:57 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di setiap penghujung senja, bukan hanya rindu yang selalu kusematkan. Ada doa-doa yang selalu kuutarakan, untuk dia, kalian sanak-saudara di atas tanah Nusantara. Saudaraku, dengarkan syairku, jangan kau tutup mata, jangan kau tulikan telinga, dan jangan kau bisukan mulutmu. Mungkin untuk kali ini.

Kupikir, cerita yang diukir para nenek moyang dulu sudah tidak usah kita ungkit kemudian biarkan itu berlalu. Sekarang teruntuk kita generasi penerus, sudah saatnya wujudkan rindu untuk Nusantara bersatu tanpa duka, tanpa haru ke dalam perbedaan yang melekat pada bumi Nusantara.

Harapanku untuk saudaraku, meski perbedaan ada di antara kita, kumohon, percayalah kita tetap satu. Meski perbedaan agama jadi salah satu yang tidak sama. Percayalah kita tetaplah satu. Satu generasi penerus pada pendahulu.

Manado, 30 April 2022

Lutvia Sahibondang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun