Cukuplah semua ini,
jadi kenangan yang kupeluk sendiri.
Tak perlu lagi aku mengais perhatian
pada manusia yang tersesat di lorong putus asa,
yang tercabik-cabik pasca pandemi,
yang hatinya hancur oleh birokrasi,
yang terpuruk di negeri bobrok ini.
Biarlah aku sendiri---
bekerja keras menebus biaya hidup,
merangkai kata di ruang ini
yang tak pernah menuntut apa-apa.
Tak perlu teman,
tak perlu keluarga
yang hanya mengingat bila mereka butuh.
Sebab kelak di padang Mahsyar,
semua sendiri---
tak ada yang menolong,
tak ada yang peduli.
Dan biarlah semua topeng itu
hancur bersama waktu,
sementara aku---
tetap berjalan dengan kata-kata,
menulis luka,
membisikkan doa
pada ruang sunyi
yang tak pernah mati.
Biarlah,
aku dan bait ini---
teman setia yang takkan menghakimi,
tempatku berbagi
saat semua manusia
telah mati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI