Mohon tunggu...
luthfiyatul azimah
luthfiyatul azimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Tetep semangat sampai titik dimana kesuksesan itu ada dan seterusnya..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Basic Emotions Happines and Joy Pada Anak Usia Dini

13 Desember 2022   09:16 Diperbarui: 13 Desember 2022   09:40 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nah, berbicara tentang masalah emosi, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara mengungkapkan berbagai jenis emosi. Tapi, dalam bahasa Inggris, di sini. Siapa tahu setelah mempelajari hal-hal tersebut, kamu bisa mengungkapkan perasaanmu dalam bahasa Inggris kepada teman-temanmu.

Emosi adalah perasaan reaksi intens terhadap sesuatu yang mempengaruhi seseorang dalam interaksinya dengan orang lain, seperti pilihan, tindakan, dan persepsi mereka. Psikolog telah mencoba mengidentifikasi berbagai jenis emosi yang dialami orang. Beberapa teori telah muncul untuk mengklasifikasikan dan menjelaskan emosi yang dialami orang. Emosi yang dia identifikasi adalah kebahagiaan, kesedihan, jijik, ketakutan, kejutan, dan kemarahan. Dia kemudian memperluas daftar emosi dasarnya untuk memasukkan hal-hal seperti kebanggaan, rasa malu, dan kegembiraan.

Perkembangan sosial-emosional semakin dipahami sebagai krisis perkembangan anak. Hal ini karena anak terbentuk melalui suatu pertumbuhan dalam proses belajar. Sejak awal perkembangannya, bayi menunjukkan rasa aman dalam keluarga jika kebutuhannya dipenuhi oleh lingkungan. Bayi akan mengeksplorasi melalui sentuhan, rasa, dll. Dengan penemuan itulah bayi akan belajar. Sebaliknya, jika bayi tidak merasa aman di lingkungan rumah, ia akan mengeluarkan energi pengaturan sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi. Ketika bayi tidak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk belajar.

Emosi memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan anak, baik pada masa kanak-kanak awal maupun perkembangan selanjutnya, karena emosi mempengaruhi perilaku anak.

Di prasekolah, anak-anak belajar mengendalikan dan mengekspresikan emosi mereka. Pada usia enam tahun, anak-anak memahami konsep emosional yang lebih kompleks, seperti kecemburuan, kebanggaan, kesedihan, dan kehilangan, tetapi mereka masih kesulitan menjelaskan perasaan orang lain. Pada tahap ini, anak membutuhkan pengalaman pengaturan emosi, termasuk kemampuan untuk mengontrol dan mengarahkan ekspresi emosi, serta mempertahankan perilaku yang terorganisir ketika emosi yang kuat muncul dan dibimbing. (Nurmalitasari, 2015) menyebutkan emotional thinking merupakan dasar untuk berfantasi, menyadari kenyataan, dan membentuk harga diri. Sedangkan Kemampuan untuk menunjukkan kontrol diri terhadap emosi akan menjadi anugerah yang dilematis bagi anak apabila anak tidak mampu menyesuaikan levelnya terhadap situasi tertentu.

Dalam dunia psikologi, perilaku manusia dan kesehatan mental individu merupakan salah satu bidang kajian ilmu ini. merupakan salah satu gerakan psikologi positif, yang mengutamakan potensi yang dimiliki setiap individu agar dapat beradaptasi secara optimal dengan lingkungannya agar dapat memiliki kehidupan yang lebih baik. Menciptakan generasi penerus yang mampu memiliki keluarga yang utuh merupakan unsur kebahagiaan atau happines yang dimiliki setiap individu. (Annisa et al., 2021) menyebutkan bahwa sebagian orang menjadi orangtua adalah hal yang menantang sekaligus membahagiakan. Kebahagiaan (happiness) berkaitan dengan Psychological-Well Being (PWB). 

PWB merupakan kemampuan individu untuk berhadapan dengan tantangan-tantangan dalam rangka berjuang untuk berfungsi penuh dan menyadari talenta uniknya. Kebahagiaan adalah keadaan psikologis positif di mana seseorang memiliki perasaan, pikiran, dan perasaan positif tentang hidupnya. Kebahagiaan juga merupakan kombinasi dari kasih sayang, ketenangan, kepuasan terhadap suatu peristiwa, kesuksesan dalam sesuatu, dan kegembiraan. 

Rujukan kebahagiaan dapat dilihat dari suasana hati (mood) atau emosi seseorang. Namun, untuk menentukan bahagia atau tidaknya seseorang, ada 2 faktor yang membentuk kebahagiaan subjektif. Keseimbangan emosional, hal ini terjadi ketika seseorang merasakan keseimbangan antara perasaan positif dan perasaan negatif. Dapat dikatakan bahwa menjadi bahagia ketika merasa positif jauh lebih penting daripada merasa negatif. Emosi positif diterjemahkan menjadi kegembiraan, ketenangan, kasih sayang, kebahagiaan. Sedangkan perasaan negatif adalah kesedihan, kecemasan, kemarahan, depresi dan lekas marah. Kepuasan dengan hidup. kepuasan hidup, seseorang mengevaluasi hidupnya dan menilai tingkat kepuasan hidupnya dalam bidang tertentu.

kegembiraan dan kebahagiaan adalah dua perasaan yang serupa tetapi berbeda. Dari segi makna, kebahagiaan memiliki makna yang lebih umum yang mencakup pengalaman/kesenangan duniawi dan material. Kebahagiaan bisa karena keberuntungan, keberuntungan (dari hal luar). Dari segi waktu, kebahagiaan hanya sementara. Contoh kebahagiaan adalah ketika seorang anak memenangkan kompetisi sekolah. Sementara kegembiraan adalah perasaan yang jauh lebih kuat daripada kebahagiaan, perasaan terhubung baik secara spiritual dengan Tuhan maupun dengan orang lain. Kegembiraan itu juga seperti halnya kita memiliki keluarga yang sempurna Bahagia tidak ada cek cok dan lain sebagainya. Kebahagiaan juga merupakan perasaan puas dan damai yang berlangsung lama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun