Mohon tunggu...
Luthfiola Rachma
Luthfiola Rachma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Like to act on a whim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Batik Nasional sebagai Awal Pemulihan Ekonomi Nasional

8 Oktober 2022   18:49 Diperbarui: 8 Oktober 2022   18:55 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Pixabay/MahmurMarganti

Hari Batik Nasional merupakan hari peringatan ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO yang diperingati setiap tanggal 02 Oktober.

Sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia, batik memiliki berbagai macam motif dan corak yang memiliki arti dan filosofinya tersendiri. Mulai dari motif hewan, tumbuhan, manusia, awan, maupun motif lain yang menggambarkan ciri khas budaya dari wilayahnya masibng-masing. Contoh dari motif batik yang populer di Indonesia yaitu Batik Mega Mendung dari Cirebon, Batik Motif Kraton dari Yogyakarta, dan masih banyak lagi motif yang lainnya. 

Dengan keanekaragaman motif dan corak tersebut dapat menjadikan batik memiliki nilai ekonomi yang tinggi apabila seluruh masyarakat Indonesia dapat mencintai dan senang menggunakan produk dalam negeri, salah satunya produk batik ini. 

Terutama di era yang dapat dengan mudah kebudayaan asing masuk ke Indonesia juga adanya revolusi industri 4.0, namun disisi lain kemudahan tersebut dapat dijadikan peluang untuk meluaskan pemasaran batik baik ke pasar domestik maupun internasional. 

Juga terus berinovasi untuk membuat teknologi canggih yang dapat membuat industri batik Indonesia semakin berdaya saing. Apalagi saat ini sudah banyak tokoh dunia maupun desainer fesyen kelas dunia yang mulai mengadopsi batik dalam karya busana mereka.

Berdasarkan data dari Kementrian Perindustrian pada tahun 2010, sejumlah 916.783 orang tenaga kerja terserap oleh industri batik. Jumlah konsumen batik tercatat sebanyak 72,86 juta orang. Nilai produksi batik mencapai Rp 3,9 triliun. Angka ini bukanlah jumlah yang sedikit.

Industri batik ini dinilai memiliki daya ungkit yang besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini terlihat dari perannya terhadap devisa negara melalui capaian ekspor pada periode Januari sampai Juli tahun 2020 sebesar USD 21,54 juta atau meningkat dibandingkan dengan semester 1 tahun 2019 senilai USD 17,99 juta. Kemudian pada tahun 2020 ekspor batik mencapai USD 532,7 juta dan selama periode triwulan I tahun 2021 mampu menembus USD 157,8 juta

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya pada acara pembukaan Rangkaian Kegiatan Hari Batik Nasional 2020 yang dilaksanakan secara virtual mengatakan bahwa, hal tersebut merupakan hal yang unik karena di masa pandemi yang mana perekonomian Indonesia sedang melemah, justru pasar ekspor batik Indonesia mengalami kenaikan.

Ia juga mengungkapkan bahwa batik Indonesia dianggap memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif baik di pasar domestik maupun pasar internasional serta berhasil menjadi market leader di pasar batik dunia yang berarti hal tersebut dapat menjadi peluang besar untuk memperluas akses pasar bagi industri batik Indonesia.

Batik sendiri memiliki nilai keunggulan komparatif sebesar 1,4 yang mana nilai angka di atas 1 (satu) tersebut menandakan tingginya daya saing yang dimiliki. Menurut catatan Kementrian Perindustrian, usaha batik yang ada di Indonesia didominasi oleh usaha mikro dan kecil sebanyak 55.573 atau sekitar 99,39% dari total usaha batik yang ada. 

Dengan tingginya nilai budaya dan daya saing ekonomi tersebut, batik menjadi bagian dari Gerakan 100 persen Cinta Indonesia, yakni gerakan upaya pelestarian dan pengembangan batik yang menjadi tanggung jawab bersama bagi seluruh masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun