Mohon tunggu...
Humaniora

Menjaga Pandangan Sosok Penting di Sekolah

2 Maret 2018   06:49 Diperbarui: 2 Maret 2018   07:51 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: fmubina.deviantart.com

Siapa yang di pengang atau seseorang yang ditangani oleh guru BK (konselor), apakah hanya seorang yang terkena masalah...?, bagaimana dengan yang lainnya...? untuk itu, perlu mengingat apa pengertian BK (konselor) terlebih dahulu, dengan demikian jika telah mengetahui pengertian BK pasti memandang BK adalah seorang detektif  yang berperan lebih dalam mengunggap dan membantu seseorang yang telah dibimbingnya (konseli).

Dengan siapa BK berproses...?, sudah diketahui bahwa yang ditanggani oleh konselor bukan hanya yang terkena masalah tetapi seseorang yang ingin mengembangkan potensinya. Tetapi mengapa guru Bk disekolah masih terlih t masih kurang bergerak seseuai dengan pengertiannya sendiri atau kurang bergerak sebagai seorang detektif.

Banyak dari siswa (konseli) yang berbeda pendapat mengenai BK, sebagian memandang BK sebagai pahlawan terhadap dirinya, sebagian yang lain mengaggap keliru peran BK dimata siswa (konseli). Sehingga perlu diketahui pandangan atau anggapan yang keliru terhadap guru BK.

Berikut ini adalah pandangan atau anggapan yang keliru tentang guru BK, serta penjelasan sinngkat mengenai kebenaran sosok guru BK (konselor) yaitu menurut dosen pengampu mata kuliah bimbingan konseling di salah satu perguruan tinggi di Indonesia antara lain :

Guru BK disamakan dengan atau dipisahkan sama sekali dari pendidikan.

Kebanyakan siswa atau warga sekolah, guru bk hanya mengikuti perkembangan sekolah tersebut. Padahal guru bk memiliki peran yang penting dalam memajukan pendidikan disekolah itu.

Konselor di sekolah (BK) dianggap sebagai polisi sekolah.

Memang bk menghukum siswa yang melanggar aturan yang tertera dalam sekolah, seperti seorang polisi yang menghukum para pelanggar lalu lintas,  tetapi bk tidak hanya menghukum siswa yang melanggar aturan tersebut dengan demikian, perlu mengingat kembali pengertian bk yaitu membeikan layanan peserta didik yang ingin mengembangkan pontesi yang ada dalam diri.

Guru BK dianggap semata-mata sebagai proses pemberi nasihat.

Apakah bk bekerja sebagai pemberi nasehat saja...?, padahal guru bk itu bekerja lebih keras dibandingkan dengan guru kelas hanya memberiakn nasehat tentang kependidikan, melainkan guru bk itu seperti seorang detektif yang mencari seluk- beluk siswa yang terkena masalah, siswa yang ingin mengembangkan potensi dalam dirinya, serta membantu dalam proses pengembangan kualitas sekolah tersebut.

Guru BK dibatasi hanya untuk siswa-siswa (klien-klien) tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun