Mohon tunggu...
Luthfianabilapane
Luthfianabilapane Mohon Tunggu... Lainnya - hai

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah Peserta KKN-DR Kelompok 51

Selanjutnya

Tutup

Money

Perlunya Kesadaran Masyarakat untuk Menggunakan Bank Syariah dalam Moderasi Beragama di Indonesia

30 Juli 2020   14:43 Diperbarui: 13 Agustus 2020   09:37 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Populasi muslim yang dominan merupakan salah satu indikator positif untuk tumbuh kembang industri perbankan syariah di Tanah Air. Namun, agaknya potensi tersebut baru dapat dimonetisasi secara baik beberapa tahun belakangan ini. tantangan yang harus dihadapai perbankan syariah adalah bagaimana konsep perbankan syariah bisa memanusiakan pengguna. Selain itu sistem perbankan syariah bisa menjadi alternatif pengganti sistem konvensional, karena sistem konvensional ditengarai rapuh pada kondisi tertentu dan bagaimana kemudian aplikasi perbankan syariah bisa lebih berkeadilan.

Bank syariah merupakan bank yang beroperasi dengan tidak menggunakan bunga. Bank syariah merupakan lembaga keuangan bank yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada AlQur'an dan As-Sunnah. Dalam surat (an-Nissa: 29), yang artinya "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan jangan kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu".

Penguatan moderasi beragama ini, dijelaskan Menag, dilakukan dengan tiga strategi utama. Pertama, sosialisasi gagasan, pengetahuan, dan pemahaman tentang moderasi beragama kepada seluruh lapisan masyarakat. Kedua, pelembagaan moderasi beragama ke dalam program dan kebijakan yang mengikat. "Dan ketiga, integrasi rumusan moderasi beragama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024," tandas Menag. Pentingnya nilai-nilai moderasi beragama masuk dalam setiap materi mata kuliah di prodi MBS. Terlebih karena prodi MBS ini adalah berupa prodi Khas Manajemen Bisnis yang berlandaskan nilai-nilai keislaman (syariah). Hal tersebut sesuai dengan visi misi yang telah ditetapkan Institut.

Banyak faktor yang menyebabkan umat Islam belum berhubungan atau bertransaksi dengan bank syariah, antara lain; (i) tingkat pengetahuan dan pemahaman umat tentang bank syariah masih sangat rendah, (ii) peran ulama dan dai' masih relatif kecil, (iii) peran akademisi perguruan tinggi belum optimal, dan (iv) peran ormas Islam juga belum optimal membantu dan mendukung gerakan bank syariah.

Bank syariah akan dapat berkembang dengan baik bila mengacu pada demand masyarakat akan produk dan jasa bank syariah. Dengan modal Undang-Undang dan nilai-nilai moral, perbankan syariah harus mampu membuktikan bahwa keberadaannya dapat melayani kebutuhan masyarakat baik dari sisi surplus pending unit maupun dificit spending unit. Walaupun pengembangan bank syariah secara intensif masih relatif baru, tetapi patut diingat bahwa pengembangannya tidak berlandaskan infant industries argument, yang berlandaskan proteksi dan keistimewaan-keistimewaan.

Perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan nasional mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Peranan perbankan syariah dalam aktivitas ekonomi Indonesia tidak jauh berbeda dengan perbankan konvensional. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah prinsip-prinsip dalam transaksi keuangan/operasional. Salah satu prinsip dalam operasional perbankan syariah adalah penerapan bagi hasil dan risiko {profit and loss sharing). Prinsip ini tidak berlaku di perbankan konvensional yang menerapkan sistem bunga.

Keberadaan perbankan syariah adalah diharapkan dapat mendorong perkembangan perekonomian suatu negara. Tujuan dan fungsi perbankan syariah dalam perekonomian, yaitu berupa (1) kemakmuran ekonomi yang meluas, tingkat kerja penuh dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimum, (2) keadilan sosial-ekonomi dan distribusi pendapatan serta kekayaan yang merata, (3) stabilitas nilai uang, (4) mobilisasi dan investasi tabungan yang menjamin adanya pengembalian yang adil, dan (5) pelayanan yang

efektif

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan bank syariah dengan menggunakan tiga skenario, yaitu skenario pesimistis, moderat, dan optimistis. Skenario pesimistis memperkirakan bank syariah akan tumbuh 26 persen, ini didasarkan karena krisis global yang baru pada masa recovery, kemudian karena faktor edukasi yang masih belum berhasil menggugah nasabah untuk menggunakan produk syariah. Skenario moderat memperkirakan pertumbuhan bank syariah 43 persen.

Hal ini didasarkan adanya pendirian bank syariah baru, dan atau pemodal menginvestasikan modalnya pada bank syariah. Skenario Ketiga yaitu skenario optimistis, skenario ini memperkirakan pertumbuhan bank syariah mencapai 81 persen. Hal ini didasarkan selain faktor pada skenario moderat juga karena adanya kebijakan pemerintah dan bank indonesia yangingin mengembangkan bank syariah.

Dari ketiga skenario di atas yang paling realistis adalah skenario pesimistis karena kenyataan di lapangan memang persentasenya cuma sebesar itu, dan itu wajar. Perkembangan bank syariah sangat banyak dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat untuk menggunakan transaksi yang berbasis syariah atau sesuai tuntunan agama islam. Sebagian besar penduduk Indonesia adalah pemeluk agama islam, tapi sampai sekarang prosentase aset bank syariah bila dibandingkan dengan bank konvensional masih kalah jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun