Sayyid Quthb adalah ideologi gerakan al-ikhwan al-muslimun. Kalau Hasan al-Banna sebagai pendiri al-ikhwan tersebut lebih menitikberatkan perhatiannya pada gerakan dakwah, maka Sayyid Quthb lebih memberi nuansa politk pada organisasi ini. Ia dibesarkan di dalam sebuah keluarga yang menitik- beratkan ajaran Islam dan mencintai al-Qur'an.
Sampai pada masanya beliau membuat karyanya yang terkenal dengan judul "Tafsir Fi Zhilal Al-Qur'an: Di Bawah Naungan Al-Qur'an" yang mana membahas tentang teori Keadilan Sosial Sayyid Qutb Semua penghambaan selain kepada Allah tidak dibenarkan oleh Sayyid Quthb, agama yang benar menurut beliau adalah Islam yang selalu menjaga konsistensi atas ketundukannya hanya kepada Allah.
PEMIKIRAN POLITIK SAYYID QUTHB
Politik muncul karena naluri manusia untuk membuat sesuatu yang lebih baik, dan karena pada hakikatnya manusia adalah mahkluk sosial sebagaimana yang dipahami oleh Aristoteles, serta karena manusia adalah makhluk berbudaya. Sayyid Quthb sangat mendukung tegaknya kekuasaan Islam (Khilafah Islamiyah) yang berusaha untuk menyatukan antar negara dan kekuasaan. Sayyid Quthb merasakan perbedaan yang besar di Mesir pasca revolusi Mesir oleh Barat, saat sistem Islam tidak diterima pada pergantian sistem pemerintahan khususnya pada kubu militer. Dalam gagasannya terdapat dua pilihan politik, yakni Islam dan jahiliyah.
Sebagai konsepsi politik islam mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh ideologi-ideologi ciptaan manusia. Beliau memaparkan tujuh karakteristik konsepsi islam tersebut :
- Rabbaniyah
- Konstan
- Menyeluruh ( universal )
- Keseimbangan
- keaktifan
- Realistis
- Tauhid