Hari Guru Nasional, yang diperingati setiap tanggal 25 November menjadikan refleksi atas segala perjuangan para guru Indonesia khususnya. Hadirnya para guru merupakan lentera bagi siapapun yang terlahir didunia ini. Makna guru sendiri sangat luas. Bahkan bisa diperuntukkan kepada orang tua yang telah membesarkan kita dan juga kepada kehidupan atau yang sudah menjadi guru dalam menjalaninya sehari-hari, yang terkadang kita banyak mengambil hikmah darinya
"Guru merupakan pahlawan tanda jasa. Semua profesi berawal dari satu nama tersebut, yakni 'Guru' yang menjadi satu hal penting yang bisa menjadi kita apapun. Sebelum kita menjadi apapun tentunya kita membutuhkan sebuah pengajaran dari orang lain." Ujar Khoiriyah, salahsatu pelajar Al-Azhar Pare yang mengambil kelas Pre-Fulltime di Kursus Bahasa Arab Al-Azhar.
Pada dasarnya apa yang menjadikan kita saat ini, apapun itu adalah berkat dari para guru kita, pengajaran dari orang lain. Dan juga khususnya pada jenjang pendidikan, tentunya keberadaan guru sangat diperlukan untuk menjadi lentera dan memberikan cahayanya kepada siswa maupun pelajar.
Guru atau pengajar bukan hanya sekedar sebuah profesi. Nilai esensi yanh terkandung didalamnya adalah bahwa seorang guru memiliki tugas dalam menyebarluaskan ilmu yang bermanfaat sebagaimana hukum menerima hadiah dalam Islam. Tentunya hal ini dapat menjadi ladang pahala yang akan selalu mengalir meskipun sang guru nantinya sudah berpulang ke pabgkuan Allah SWT. Sebagaimana dalam hadits:
-- -- -- -- : : --
"Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: 'Apabila seorang manusia telah meninggal maka terputuslah amalannya kecuali 3 hal yaitu: Shodaqah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendo'akan orang tuanya".
Selamat Hari Guru,
Teruntuk seluruh Asatidz wal Ustadzaat. Semoga Allah membalas kebaikan kalian, dan semoga senantiasa dalam perlindungan dan keberkahan dari Allah Swt. Aamiin.