Mohon tunggu...
Luthfa Arisyi
Luthfa Arisyi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa program studi Jurnalistik di Universitas Padjadjaran yang sekali-sekali suka nulis.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jika Bumi Hancur, Aku Bakal Pindah ke Universe Mana, Ya?

23 Juni 2022   10:45 Diperbarui: 23 Juni 2022   10:53 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tidak usah jauh-jauh berbicara mengenai emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan industri dan pembangunan infrastruktur, berapa banyak emisi karbon yang dihasilkan dari makanan yang kita konsumsi dan transportasi yang kita gunakan sehari-hari?

Penggunaan bahan bakar fosil ini dapat berdampak buruk bagi bumi kita. Bencana seperti kekeringan, banjir bandang, dan kelaparan merupakan beberapa contoh dari dampak buruk penggunaan bahan bakar fosil secara terus menerus.

Sebagai contoh, perubahan yang cukup besar terjadi di Eropa pada pengujung tahun 2021 lalu. Negara-negara seperti Jerman dan Swedia yang hampir tidak pernah merasakan banjir bandang, ternyata harus mengalaminya.

Hal itu disebabkan oleh peruahan iklim yang membuat curah hujan menjadi lebih tinggi daripada biasanya. Dan jika kebiasaan penggunaan bahan bakar fosil ini tidak diubah, suhu udara di bumi akan terus meningkat dan dapat mengakibatkan pemanasan global.

Semua pembicaraan mengenai emisi karbon dan perubahan iklim ini membuat saya berpikir, akan pergi ke mana saya jika suatu hari nanti bumi yang saya tinggali saat ini menjadi sangat panas dan sudah tidak layak huni lagi?

Dan jika perjalanan antar semesta seperti yang dilakukan Doctor Strange dalam film mungkin untuk dilakukan, saya harus pergi ke semesta yang mana untuk memulai kehidupan seperti yang saya jalani saat ini? Mengingat sangat banyak ketidakpastian dari semesta-semesta lain di luar sana (jika memang ada). Tentu saja kita ingin berumur panjang dan memiliki kehidupan yang bahagia, bukan?

Melihat pemikiran saya yang sepertinya sangat kecil kemungkinannya dapat terjadi, saya sadar bahwa satu-satunya yang dapat dilakukan adalah mulai dari diri sendiri dengan merubah kebiasaan yang selama ini saya lakukan.

Kebiasaan-kebiasaan seperti penggunaan kendaraan pribadi berbahan bakar bensin, belanja fast fashion atau pakaian yang siklus penggunaannya singkat, dan penggunaan bahan bakar gas dalam konsumsi makanan harus mulai dikurangi.

Beralih ke penggunaan transportasi umum, dan memakai pakaian bekas yang masih layak pakai merupakan langkah kecil yang dapat kita ambil untuk membantu mengurangi kadar emisi karbon di bumi.

Meskipun dampaknya kecil, jika dilakukan secara terus menerus dan masif akan menghasilkan dampak yang besar, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun