Mohon tunggu...
Luth Aja
Luth Aja Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dari hati dan pikiran

Sederhana dan berpikiran terbuka

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pohonu ntuk Keindahan Danau Toba yang Berkelanjutan

26 September 2021   23:55 Diperbarui: 26 September 2021   23:59 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di pinggiran danau Toba di akhir tahun 80 an dengan dominasi resumputan 

Pengalaman masa kecil

            Saya pertama kali mengunjungi danau Toba sekitar akhir tahun 80 an atau pada saya masih belajar di tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada saat itu, saya mengikuti kegiatan paman saya yang sedang berkuliah di salah satu universitas swasta di Medan yang merupaan saat pembubaran panitia Ospek universitas. Acara pada saat itu dilakukan dengan berkemah. Lokasi berkemah kita adalah di Paropo yang berada di pinggir danau Toba.

            Pada saat senggang dalam waktu berkemah, kami menaiki bukit yang ada di sekitar lokasi perkemahan. Secara umum, tumbuhan di bukit tersebut hanya rerumputan dan semak. Jadi bila menaiki bukit tersebut, terkadang sering berpegangan pada rumput yang tumbuh.

            Kunjungan kedua saya ke danau Toba adalah di awal tahun 90 an pada saat saya studi tour di tingkatan Sekolah Menengah Akhir (SMA). Pada saat itu saya kita sempat turun di sebuah pelabuhan di desa Tomok. Kita melihat situs Batu Bergantung ketika perahu berjalan mengunjungi beberapa tempat yang dikatakan menarik oleh dinas pariwisata.    

            Kesimpulan saya secara umum dari dua kali kunjungan saya adalah untuk bagian darat di sekitar danau Toba yang sebagian besar berupa bukit ditumbuhi oleh vegetasi rerumputan. Pepohonan tinggi atau hutan jarang terlihat kalau kita menyusuri pinggiran danau Toba melalui jalur air.

Berita yang tidak menyenangkan

            Baru-baru ini, dari beberapa berita di media massa, media elektronik  maupun media digital, saya mengetahui kalau terjadi penurunan tinggi permukaan air dari danau Toba. Kalau ini dibiarkan terus tentunya nantinya akan mengganggu ekosistim dari danau Toba. Ada kemungkinan kita akan kehilangan keindahan danau Toba.

            Bagi saya berita penurunan tinggi permukaan air danau Toba merupakan berita buruk. Walau tidak pernah meneliti secara langsung, dan dari pengalaman masa kecil saya ketika mengunjungi danau Toba, salah satu penyebab penyebab penurunan tinggi permukaan danau Toba adalah kurangnya vegatasi pohon yang berakar kuat pada bagian dataran dari danau Toba. Kalau hanya didominasi oleh rerumputan, maka kurang kekuatan dari tumbuhan ini dalam mempertahankan air atau mnurunkan erosi bila terjadi hujan di daerah yang tinggi dari bukit atau gunung di sekitar danau Toba. Bila air hujan yang mengalir ke bawah dan tidak ada yang menahan, maka air akan membawa partikel-partikel tanah yang nantinya akan diendapkan di bagian dasar dari wilayah perairan danau Toba.    

 

Ilmu dari kuliah

            Dikarenakan saya berkuliah di bidang pertanian dan lingkungan hidup, dari beberapa literatur dan laporan riset serta berita dari para praktisi konservasi tanah dan lahan, salah satu tanaman yang bisa dipakai untuk konservasi lahan adalah Beringin Putih atau yang nama latinnya Ficus benjamina L.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun