Mohon tunggu...
Lutgardis Hl
Lutgardis Hl Mohon Tunggu... Diamku bukan kosong, tapi penuh dengan rasa; Aku mencintai dalam sunyi, memberi tanpa banyak kata

Aku hanya ingin menggoreskan kata, membiarkan tinta mengalir memenuhi kertas, merekam rasa yang tak bisa terucap. Tak perlu puisiku menggoncang dunia, cukup jika suatu hari nanti, seseorang membaca satu bait kecilku, dan hatinya bergetar-meski hanya sebentar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anganku Mengembara Mencari Dia

4 Maret 2025   10:12 Diperbarui: 4 Maret 2025   10:12 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berangan, melukis bayang yang tak nyata,
meraba wujud yang tak pernah benar-benar ada.
Namun di lubuk hati yang paling sunyi,
aku mendamba sebongkah kasih,
seulas senyum dari dia, sang pujaan hati.

Anganku mengembara, menari di antara kenangan,
melintasi waktu, menelusuri jejak yang kian samar.
Mencari dia yang sempat singgah,
walau hanya sebentar - seperti angin yang membelai,
lalu pergi tanpa pamit.

Ada satu kalimat yang tak sempat terucap,
terlalu rapuh untuk disuarakan,
terlalu berharga untuk sekadar terlewat.
Maka, aku bisikkan lewat desiran angin,
lewat rerumputan yang menari dalam sunyi,
lewat awan yang setia mengarungi langit.

Aku ingin dia tahu...
hingga kini, aku masih memikirkannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun