Aku berangan, melukis bayang yang tak nyata,
meraba wujud yang tak pernah benar-benar ada.
Namun di lubuk hati yang paling sunyi,
aku mendamba sebongkah kasih,
seulas senyum dari dia, sang pujaan hati.
Anganku mengembara, menari di antara kenangan,
melintasi waktu, menelusuri jejak yang kian samar.
Mencari dia yang sempat singgah,
walau hanya sebentar - seperti angin yang membelai,
lalu pergi tanpa pamit.
Ada satu kalimat yang tak sempat terucap,
terlalu rapuh untuk disuarakan,
terlalu berharga untuk sekadar terlewat.
Maka, aku bisikkan lewat desiran angin,
lewat rerumputan yang menari dalam sunyi,
lewat awan yang setia mengarungi langit.
Aku ingin dia tahu...
hingga kini, aku masih memikirkannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI