Mohon tunggu...
Lutfiyah MandaHumaimah
Lutfiyah MandaHumaimah Mohon Tunggu... Lainnya - Agribisnis

Faperta UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sistem Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan di Indonesia

23 Juni 2020   21:35 Diperbarui: 23 Juni 2020   21:31 4884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nama   : Lutfiyah Manda Humaimah

NIM    : 181510601118

Upaya memanfaatkan sumber daya ikan secara berkelanjutan merupakan tuntutan yang sangat mendesak bagi kemakmuran rakyat, terutama untuk kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan, memperluas lapangan kerja dan meningkatkan ekspor untuk menghasilkan devisa negara. 

Berdasarkan hal ini, guna memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan negara Indonesia serta menjamin keberlangsungan usaha perikanan itu sendiri, maka sudah seharusnya pembangunan dan aktivitas perikanan nasional secepatnya diarahkan untuk menerapkan kaidah-kaidah perikanan berkelanjutan. 

Pembangunan berkelanjutan pada bidang perikanan mencakup tiga aspek utama yaitu ekologi, ekonomi dan sosial. Konsep perikanan berkelanjutan muncul dari kesadaran lingkungan, karena kecemasan terhadap merosotnya kemampuan lingkungan perairan untuk menyangga ketersediaan sumber daya ikan.

Menyadari pentingnya arti perikanan keberlanjutan tersebut, pada tahun 1995 badan dunia FAO merumuskan konsep pembangunan perikanan berkelanjutan dengan menyusun dokumen Kode Etik Perikanan yang Bertanggung Jawab atau Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). 

Aktivitas perikanan berkelanjutan dapat dicapai melalui pengelolaan perikanan yang tepat dan efektif serta juga terjaganya kelestarian sumber daya dan kesehatan ekosistem. Namun, aktivitas perikanan di Indonesia belum memperlihatkan kinerja yang berkelanjutan, dan dapat dilihat dati sedikitnya jumlah usaha perikanan di Indonesia yang berjalan dalam jangka waktu lumayan panjang. 

Selain itu, sektor perikanan nasional masih banyak menghadapi kendala atau masalah yang cukup kompleks. Isu strategis yang menjadi kendala dan permasalahan utama yaitu lemahnya sistem pengelolaan perikanan, penegakan hukum dan pelaku usaha perikanan. Permasalahan utama yang menyebabkan perikanan Indonesia belum berjalan berkelanjutan yaitu masih lemahnya sistem pengelolaan perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya.

Dalam sistem pengelolaan perikanan tangkap terdapat beberapa isu dan permasalahan utama yang menghambat pembangunan perikanan tangkap serta dampak potensial salah satunya berdasarkan aspek ekonomi. Isu dalam aspek ekonomi antara lain daya saing produk perikanan tangkap yang masih rendah, kurang berkembangnya pasar domestik untuk produk perikanan tangkap dan pengamanan kualitas ikan serta akses untuk permodalan bagi pengembangan usaha perikanan tangkap terbatas. 

Dengan permasalahan yang dihadapi adalah usaha perikanan tangkap yang belum efisien, sistem logistik ikan belum tertata dengan baik dan efisien, prosedur perbankan yang sulit dipenuhi bagi nelayan skala kecil serta tingkat suku bunga yang relative tinggi. Serta dampak potensial yang dihadapi adalah penyediaan lapangan kerja akan berkurang, usaha perikanan akan sangat tergantung dengan negara pengimpor, terjadinya penggunaan bahan-bahan berbahaya, serta terjadi tingkat pemanfaatan sumber daya ikan yang tidak berimbang dan optimal. Selain sistem pengelolaan prikanan tangkap, terdapat juga sistem pengelolaan berkelanjutan perikanan budidaya.

Sama hal nya dengan perikanan berkelanjutan tangkap, perikanan berkelanjutan budidaya juga memiliki isu strategis, permasalahan dan dampak potensial berdasarkan dengan aspek ekonomi. Isu strategis dalam perikanan berelanjutan budidaya antara lain besarnya prosi biaya dan tingginy harga pakan, skala usaha pembudidaya ikan, akses permodalan bagi pengembangan usaha perikanan budidaya terbatas, serta sistem logistik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun