Mohon tunggu...
Mohammad Lutfi
Mohammad Lutfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tenaga pengajar dan penjual kopi

Saya sebenarnya tukang penjual kopi yang lebih senang mengaduk ketimbang merangkai kata. Menulis adalah keisengan mengisi waktu luang di sela-sela antara kopi dan pelanggan. Entah kopi atau tulisan yang disenangi pelanggan itu tergantung selera, tapi jangan lupa tinggalkan komentar agar kopi dan tulisan tersaji lebih nikmat. Catatannya, jika nikmat tidak usah beri tahu saya tapi sebarkan. Jika kurang beri tahu saya kurangnya dan jangan disebarkan. Salam kopi joss

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Satu Pintu Dua Cahaya

1 Desember 2020   23:34 Diperbarui: 2 Desember 2020   07:23 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar ibu dan anak | shutterstock via kompas.com

Aku menjadi gamang melihat ketelatenan ibu dan berseru dalam hati, Tuhan itukah praktikum ibu dalam usaha membesarkanku dan menjadikan aku yang utuh mewarisi sifat-sifatnya yang mulia?

Satu pintu dua cahaya

Selain ketelatenan ibu dalam mengurus aku, ibu pula mengajarkan keteladanan yang patut ditiru dan dilakukan. Sebagai cermin, tentu ibu menginginkan agar cermin itu tidak retak atau bahkan pecah. 

Lebih-lebih ibu menginginkan cermin itu punya nilai guna bagi diri sendiri dan orang lain. Oleh karenanya, bekal hidup dikantongi kemudian diberikan kepadaku dalam bentuk nasihat-nasihat yang bisa aku pegang dalam mengarungi hidup.

Ibu yang tidak punya ijazah formal dan tidak bisa baca tulis memberikan nasihatnya menggunakan bahasa daerah (bahasa Madura) yang mengandung kearifan lokal. Aku meyakini apa yang ibu ketahui adalah nasihat-nasihat dari para leluhur yang kemudian ditambah dan diramu berdasarkan pemahaman ibu dari hasil pengamatan dan olah rasanya.

Misalnya, yang sering ibu nasihatkan kepadaku saat masih kecil "Mon ngakan maca du'a gellu ma'le ta' ekampongi setan" artinya 'Kalau makan makan baca doa terlebih dahulu agar setan tidak ikut makan juga'. Nasihat ini ditujukan agar aku terbiasa berdoa sebelum makan. 

Nasihat lainnya yang berhubungan dengan orang lain misalnya "Ka oreng laen kodhu pa andhep asor". Nasihat ini memiliki arti 'Terhadap orang lain harus rendah hati' yang dimaksudkan untuk berperilaku sopan dan santun serta menghormati  orang lain.

Dalam urusan sekolah dan karir, ibu selalu mengatakan "Mandhar ta' pade'e ban sengko' se ta' tao maca reya" artinya 'semoga tidak sama dengan saya yang tidak bisa membaca'. Dari nasihat itu aku menafsirkan bahwa ibu begitu memotivasi aku sehingga dia mencotohkan dirinya sendiri agar aku bersungguh-sungguh dalam hal apapun khususnya dalam belajar.

Dengan beragam nasihat dan laku kasih sayang ibu, secara tidak langsung ibu telah membuka satu pitu  agar dapat melihat dua cahaya. Cahaya yang dimaksudkan di sini adalah cahaya dunia dan cahaya akhirat. 

Tuntunan perilaku penghormatan kepada siapa saja dan kesungguhan dalam hidup menjadi petuah agar hidup tenang di dunia. Pun dengan akhirat, sedari kecil ritual-ritual keagamaan sudah ditanamkan ibu, seperti belajar sholat, dzikir dan mengaji sebagai bekal nanti.

Ibu Sekolah Pertamaku yang telah meletakkan dasar-dasar hidup untuk menjadi seseorang yang punya nilai, martabat dan pribadi yang berbudi luhur. Aku juga merasa ibu para pembaca adalah ibu yang tangguh pula. Ibu yang menginginkan anaknya melihat dua cahaya kebahagiaan di dunia dan akhirat. Oleh karenanya, pendidikan karakter, kecerdasan, dan keterampilan yang ditanamkan sedari dini adalah seberkas kasih yang diharapkan bisa membuatnya tersenyum melihat anaknya yang sukses dan berbudaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun