Mohon tunggu...
Mohammad Lutfi
Mohammad Lutfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tenaga pengajar dan penjual kopi

Saya sebenarnya tukang penjual kopi yang lebih senang mengaduk ketimbang merangkai kata. Menulis adalah keisengan mengisi waktu luang di sela-sela antara kopi dan pelanggan. Entah kopi atau tulisan yang disenangi pelanggan itu tergantung selera, tapi jangan lupa tinggalkan komentar agar kopi dan tulisan tersaji lebih nikmat. Catatannya, jika nikmat tidak usah beri tahu saya tapi sebarkan. Jika kurang beri tahu saya kurangnya dan jangan disebarkan. Salam kopi joss

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengulik Fungsi dan Makna Bunyi Klakson Kendaraan

30 September 2020   13:26 Diperbarui: 30 September 2020   13:28 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membunyikan klakson | Sumber: Kompas.com

Di Indonesia sendiri, hasil modifikasi klakson tersebut direspons oleh orang nomor satu di Indonesia, yaitu Presiden Joko Widodo. Beliau memaknai fenemona tersebut sebagai bentuk kesederhanaan dan kebahagiaan masyarakat. Aku setuju dengan Pak Jokowi. Di tempatku, anak-anak kecil yang melihat mobil, bus, dan truk biasanya akan berteriak "om telolet om". Si pengemudi biasanya merespons dengan membunyikan klakson meskipun bunyinya masih standar.

Meskipun "om telolet om" menjadi fenomena sosial yang tak bertahan lama, setidaknya bunyi klakson tersebut telah memberikan hiburan kepada masyarakat Indonesia. Dengan begitu, secara sederhana klakson dengan beberapa fungsinya telah memberikan makna berbeda pada setiap kegunaannya. Beberapa fungsi dan makna lain yang tak dapat aku jelaskan lebih lanjut --seperti untuk menggoda cewek, alat bunyi ketika konvoi  atau musik klakson-- akan aku ulas di artikel berikutnya.

Demikian ulasanku mengenai klakson dari sudut fungsi dan maknanya. Semoga kita bisa lebih bijak lagi dalam memanfaatkan klakson.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun