Di Indonesia sendiri, hasil modifikasi klakson tersebut direspons oleh orang nomor satu di Indonesia, yaitu Presiden Joko Widodo. Beliau memaknai fenemona tersebut sebagai bentuk kesederhanaan dan kebahagiaan masyarakat. Aku setuju dengan Pak Jokowi. Di tempatku, anak-anak kecil yang melihat mobil, bus, dan truk biasanya akan berteriak "om telolet om". Si pengemudi biasanya merespons dengan membunyikan klakson meskipun bunyinya masih standar.
Meskipun "om telolet om" menjadi fenomena sosial yang tak bertahan lama, setidaknya bunyi klakson tersebut telah memberikan hiburan kepada masyarakat Indonesia. Dengan begitu, secara sederhana klakson dengan beberapa fungsinya telah memberikan makna berbeda pada setiap kegunaannya. Beberapa fungsi dan makna lain yang tak dapat aku jelaskan lebih lanjut --seperti untuk menggoda cewek, alat bunyi ketika konvoi  atau musik klakson-- akan aku ulas di artikel berikutnya.
Demikian ulasanku mengenai klakson dari sudut fungsi dan maknanya. Semoga kita bisa lebih bijak lagi dalam memanfaatkan klakson.