Mohon tunggu...
Mohammad Lutfi
Mohammad Lutfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tenaga pengajar dan penjual kopi

Saya sebenarnya tukang penjual kopi yang lebih senang mengaduk ketimbang merangkai kata. Menulis adalah keisengan mengisi waktu luang di sela-sela antara kopi dan pelanggan. Entah kopi atau tulisan yang disenangi pelanggan itu tergantung selera, tapi jangan lupa tinggalkan komentar agar kopi dan tulisan tersaji lebih nikmat. Catatannya, jika nikmat tidak usah beri tahu saya tapi sebarkan. Jika kurang beri tahu saya kurangnya dan jangan disebarkan. Salam kopi joss

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan dan Nestapa Pembelajaran Daring di Tengah Gempuran Virus Corona

8 April 2020   17:09 Diperbarui: 8 April 2020   19:15 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : sevima.com

Sejak akhir tahun 2019 lalu hingga sekarang virus corona atau covid-19 masih menjadi trending topik dunia. Keberadaannya menjadi headline berbagai media dan menjadi topik pembicaraan dari lapisan bawah sampai lapisan atas. 

Kepopulerannya saat ini mengalahkan ketenaran artis kelas dunia macam Vin Diesel, Dwayne Johnson, bahkan pemain sepak bola sekaliber Messi dan Ronaldo.

Berbeda dengan artis-artis yang disebutkan tadi yang kehadirannya selalu dinantikan, virus corona justru menjadi momok menakutkan dan mematikan bagi seluruh manusia di berbagai negara. 

Kehadirannya telah memapar hampir 1,5 juta orang di dunia. Bahkan, di Indonesia saja saat ini hampir tiga ribu orang dinyatakan positif terpapar virus corona dan mungkin akan bertambah nantinya.

Virus yang berasal dari kota Wuhan, China ini memang sangat mengerikan. Penyebarannya yang begitu cepat dari manusia ke manusia dalam waktu singkat membuat virus corona dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO. Hingga saat ini, dilansir dari situs worldometers.info virus corona telah menyebar ke 211 negara yang ada di dunia.

Dampak virus corona sudah dapat dirasakan di berbagai sektor, seperti sektor ekonomi, pariwisata, pendidikan dan sektor lainnya. Dalam sektor pendidikan, contoh gamblangnya adalah diterbitkannya surat edaran untuk belajar di rumah. 

Kegiatan belajar di rumah dilaksanakan dari tanggal 16 Maret sampai dengan 29 maret dan kini telah mengalami perpanjangan lagi dengan tetap memerhatikan keadaan.  

Akhirnya, setelah dikeluarkannya surat ederan, sekolah saat ini begitu sepi tanpa aktivitas belajar sebagaimana biasanya. Kemanakah para guru dan murid melangsungkan kegiatan belajar mengajar? 

Jawabannya, tentu saja kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah dengan memanfaatkan media daring. Satu masalah sudah terjawab mengenai kegiatan pembelajaran.

Peralihan dari belajar dengan cara  tatap muka di sekolah ke pembelajaran daring memunculkan masalah baru dan menjadi tantangan saat pembelajaran berlangsung. 

Terdapat beragam keluhan yang disampaikan oleh guru dan siswa ketika belajar secara daring. Dari diskusi dengan beberapa guru dan siswa berikut masalah-masalah yang muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun