Mohon tunggu...
Lutfi Syarqawi
Lutfi Syarqawi Mohon Tunggu... -

Pemerhati Sosial-Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Memaknai" Pertemuan Cak Imin-Jokowi

4 Januari 2018   15:09 Diperbarui: 4 Januari 2018   15:44 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jagat media sempat ada kehebohan pada peresmian kereta bandara Soeta pada hari selasa kemarin (2/1/18). Kehebohan itu disebabkan hadirnya Cak Imin dalam persemian tersebut dan nampak terlihat duduk di sebelah presiden Jokowi. 

Tak pelak hal tersebut memunculkan spekulasi apakah relevansi Jokowi mengajak Cak Imin pada peresmia tersebut ? Apakah pertemuan Jokowi-Cak Imin tersebut terkait dengan pencalonan dirinya sebagai cawapres pada pemilu 2019. 

Entahlah, memang belum ada titik terang dari keduanya selain pernyataan bahwa keduanya sudah lama tidak bertemu. Namun ini tidak berarti menutup kemungkinan, jika keduanya memang sama-sama sedang menjajagi kemungkinan berpasangan pada pemilu mendatang. Apa yang tidak bisa terjadi dalam politik ?

Melihat dari koaliasi partai pendukung pemerintah saat ini, di dalamnya termasuk PKB, sudah sepakat untuk mendukung Jokowi kembali menjadi presiden untuk periode kedua. Namun tentang siapa kemudian yang akan menjadi pendampingnya masih menjadi tanda tanya besar. 

Nama Cak imin kemudian muncul dikarenakan adanya beberapa sukrelawan yang mengusungnya untuk cawapres dan ternyata selanjutnya secara serempak diamini oleh PKB yang secara bulat mendukung Cak Imin sebagai wapres 2019. Dengan demikian, Cak Imin merupakan satu-satunya tokoh, terutama dalam partai koalisi, yang dijagokan mendampingi Jokowi pada pilpres mendatang.

Dengan mengingat sepak terjang Cak Imin beberapa tahun belakangan memang sangat layak Cak Imin dimunculkan sebagai  Cawapres  mendampingi Jokowi. Kapasitas dan integritas Cak Imin tidak mungkin diragukan lagi sebagai individu maupun sosial. Beragam prestasi yang telah dicapainya membuktikan dirinya tidak mudah dilupakan apalagi ditinggalkan.

Di antara prestasinya adalah ikut berjuang bersama PBNU, melalaui jalur eksekutif maupun legislative, menetapkan Hari Santri Nasional 20 Oktober, pembelaanya terhadap petani tebu, bantuannya terhadap nelayan, memfasilitasi nikah massal merupakan prestasi Cak Imin yang tidak dapat dilupakan oleh masyarakat ditambah karir politiknya yang cemerlang sebagai ketua umum partai dalam usia muda dapat membawa partai yang dipimpinnya masuk dalam lima besar. Prestasi tersebut merupakan upaya-upayanya yang tak kenal Lelah sehingga berhasil dengan gemilang.

Jadi, sangatlah wajar jiak ada sebagaian besar kelompok masyarakat yang mengingnkan Cak Imin menjadi salah satu penentu kebijakan sosial, politik, ekonomi, dan lain-lain di negeri ini. Modal Cak Imin dalam sosial dan politik sudah tidak dapat di ragukan lagi apalagi integritas dirinya yang tidak pernah sekalipun tersangkut kasus hukum. 

Secara politik, elektabilitas Cak Imin dibuktikan dengan raihan suara signifikan pada pemilu 2014 dengan perolehan suara 9,04 % dan termasuk dalam partai lima besar.

Secara sosial, Cak Imin banyak membantu kesulitan masyarakat baik dari kalangan petani, nelayan, maupun pengungsi akibat konflik. Secara intelektual juga tidak diragukan mengingat Cak Imin bergelar Magister di bidang politik serta mendapat gelar Doctor Honoris causa/Doktor Kehormatan dari Unair Surabaya. 

Karya tulisnya yang terbaru adalah; ''Kontekstualisasi Demokrasi di Indonesia' dan 'Intoleransi Diskriminasi dan Politik Multikulturalisme". Secara religius Cak Imin merupakn cucu dan putra Kyai besar Nahdhataul Ulama ( K.H. Bisri Syansuri dan K.H. Iskandar) serta merupakan salah satu pengasuh pesantren yang wariskan leluhurnya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun