Mohon tunggu...
Lutfi Koto
Lutfi Koto Mohon Tunggu... Lainnya - Long life learning - Education
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Always learning - Always education

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Isi Hati Para Pendengki

29 Juli 2022   08:30 Diperbarui: 29 Juli 2022   08:37 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berjalan seperti layaknya seorang superstar

Lampu kamera kelap kelip ketika anda berjalan

Ribuan wartawan bersusun, berbaris-baris 

Pusat perhatian.

Teman seperjuangamu memandang

Memandangmu dari belakang

dibelakang para juru kamera dan wartawan

Hatinya terluka,

Mengapa kamu mendapatkan semua

Diluar dia ikut tertawa bahagia

dari dalam dia iri tak disorot kamera

dia merana iri sakit hati

Menyusun strategi menjatuhkan populernu

ditebar benci ke seluruh negeri

bahwa anda tak layak dicintai

Isi hati seorang pendengki

tersayat hati bersedih diri

duhai pendengki kasihan sekali

prestasi pejuang tetap melambung tinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun