Mohon tunggu...
Lutfia AriyanaSiti
Lutfia AriyanaSiti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hadza min fadli rabbi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Orangtua dalam Membangun Kepercayaan Diri pada Anak Usia Dini

22 Januari 2021   15:38 Diperbarui: 22 Januari 2021   16:01 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berkaitan dengan pendidikan anak usia dini, maka keluarga yang merupakan lingkungan pertama yang withering bertanggung jawab atas berlangsungnya kegiatan ini. Sebab, dari lingkungan keluargalah yang terdiri dari ayah, ibu, dan saudara-saudaranya seorang anak dapat mengisi usia emasnya, yakni hingga 5 tahun. Meskipun banyak teori yang mengarah pada pentingnya faktor bawaaan, dikenal dengan teori nativisme, dalam memberikan pengaruh pada seorang anak, tetapi juga dibantah oleh hadirnya teori empirisme yang mengusung bahwa seseorang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Namun, belum cukup juga untuk menjelaskan pengaruh yang withering besar bagi seseorang dalam membantu anak mengisi hari-harinya sehingga muncul teori ketiga yang dikenal dengan teori konvergensi yang berusaha menyatukan kedua teori tersebut dengan mengungkapkan bahwa faktor bawaan/genetika dan faktor lingkungan sangat berpengaruh bagi setiap orang dalam menjalani aktivitasnya, terutama bagi anak yang baru tumbuh dan berkembang (Rahman, 2009: 46-57). Keluarga anak belajar di dalam melalui berbagai cara antara lain melalui imitasi, melakukan sesuatu atau mencoba dan mengalami (Einon, 2005). Lingkungan menyediakan sesuatu yang dibutuhkan anak, dan anak akan manfaatkan apa yang ditawarkan oleh lingkungan.

Orang dewasa dapat melatih, menjelaskan, dan mengoreksi anak, atau menunjukkan sesuatu kepada anak. Oleh karena itu yang dapat dilakukan adalah membantu anak untuk melibatkan dan mendorong anak untuk mencoba dan mengalami. Anak mempunyai bakat atau kemampuan yang telah dibawa sejak lahir, namun bakat atau kemampuan tersebut tidak akan berkembang apabila tidak memperoleh rangsangan dari lingkungannya (Martani, 2012: 112 -- 120). Perkembangan anak merupakan proses yang kompleks, terbentuk dari potensi diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitarnya.Orang tua merupakan sosok yang paling berperan dalam menstimulasi perkembangan psikologis anak. Terkadang kita jumpai orangtua yang memperkuat kepercayaan diri anak menaruh harapan yang terlalu besar terhadap anaknya, tanpa disesuaikan dengan kemampuan anak itu sendiri. Akibatnya, anak dipaksa memenuhi harapan orang tua yang "tidak pada tempat-nya", sehingga anak sering kali menerima kritikan, mengalami rasa takut, dan merasakan kekecewaan. Hal ini dapat menyebabkan anak kehilangan rasa percaya dirinya. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus terjadi, dampak dari kehilangan kepercayaan diri ini dapat berlanjut hingga anak beranjakdewasa. Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa orang tua berperan penting dalam membangun kepercayaaan diri anak. Maka dari itu untuk mampu mengembangkan rasa percaya diri kepada anak yakni :

  • Menjadi pendengar yang baik
  • Tunjukkan sikap menghargai
  • Memberikan peluang kepada anak untuk membantu pekerjaan
  • Memberikan motivasi atau pujian atas usaha yang telah dilakukannya
  • Memupuk minat dan bakat anak
  • Mengajak anak dalam memecahkan masalah
  • Berkhayal bersama dalam masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun