Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ia Layu Seperti Rumput yang Tak Berguna

2 Januari 2023   20:40 Diperbarui: 2 Januari 2023   21:05 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ah, kiranya tak seperti ini. Hujan duka, lara, kemalangan menghampiri. Yang selalu terjadi dan terjadi lagi, auto imun pun disabilitas buat tersisih.

Ia layu seperti rumput yang tak berguna, hari ini basah oleh hujan lebat kesepian yang teramat. Realita menghancurkan segala harapan. Baginya, disabilitas sangat menakutkan, tapi ketidakberterimaan yang dahsyat lebih menakutkan.

Entah ada yang memikirkan kesejahteraan untuknya, peduli air matanya, atau belas kasih tulus. Ia seperti ditelan ke dalam dunia orang mati, tak memiliki siapapun. Sendiri!

Kemarin dulu, kini, mungkin juga esok, ia tak akan pernah dianggap ada seutuhnya. Sepi dan ia adalah koordinasi yang tak terlepaskan. Hu, ini tentang kengerian yang berbahaya. Sepertinya hati yang tulus tidak menjadi untuk nya namun hati yang terpasung selalu ia terima.

Mencuri penerimaan, andai bisa dilakukan, ia akan lakukan itu. Ia layu seperti rumput yang tak berguna, kisah yang berantakan. Adakah yang dapat membuat ia memiliki rasa yang berbeda dari hari ini, suatu hari nanti?

***
Rantauprapat, 02 Januari 2023
Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun