Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Koma, Jeda, dan Perhentian Perempuan Itu

3 Juli 2022   19:07 Diperbarui: 3 Juli 2022   19:48 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah terlalu banyak luka
Terlalu sering menyembunyikan diri di padang belantara

Entah berapa lama lagi perempuan itu harus koma, tak ada kedewasaan dan mindset jangka panjang. Keliru dengan kata penerimaan.

Lelah, tidak ingin lagi koma
Lelah untuk berjeda,  setidaknya perempuan itu sadar pun menerima kenyataan. Untuk apa meneruskan kekeliruan yang sia-sia
Kemungkinan terburuk adalah kesepian
Namun, perempuan itu tidak lagi terkungkung dalam gelap dan kehampaan. Dalam jerat malapetaka.

Apakah perhentian perempuan itu akan menjadi? Berharap akan menjadi nyata

***
Rantauprapat, 01-03 Juli 2022
Lusy Mariana Pasaribu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun