Aku sedang. Aku sedang digelayutberati kebimbang raguan. Terlalu takut, melihat keterbatasanku, melihat keterbatasanmu.
Jujur, ada ragu yang mengikat rasa. Sampai ada air mata cinta. Bukan tak ada bahagia, namun seringkali kesedihan buat ragu itu menyeruak. Saat aku sedang sayang-sayangnya, apakah kedatanganmu hanya untuk canda dan kepura-puraan?
Tak ingin, satu hanya menjadi peribahasa. Tak mau lagi, menjadi kecut dan tawar hati. Aku tahu, atas ijin kita kisah ini ditulis dan dimulai. Sepertinya apa akhirnya? Aku sedang dalam keraguan untuk menterjemahkan itu.
Ada ragu yang mengikat rasa.
Pagi merindu
Malam merindu.
Namun, ada rindu tanpa kata.
Memilihmu, akankah memilikimu?
Ragu masih sedang terus mengoda.
Kini, keyakinan hati sangat dibutuhkan.
Apakah diriku dan dirimu, akan kembali?
Atau akan terus lari dan bersembunyi!
Pada segala keadaan, aku akan berdamai dengan penerimaan. Walau itu sulit.
***
Rantauprapat, 22 Februari 2021
Lusy Mariana Pasaribu