Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ragu yang Mengikat Rasa

27 Februari 2021   07:07 Diperbarui: 27 Februari 2021   07:11 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku sedang. Aku sedang digelayutberati kebimbang raguan. Terlalu takut, melihat keterbatasanku, melihat keterbatasanmu.

Jujur, ada ragu yang mengikat rasa. Sampai ada air mata cinta. Bukan tak ada bahagia, namun seringkali kesedihan buat ragu itu menyeruak. Saat aku sedang sayang-sayangnya, apakah kedatanganmu hanya untuk canda dan kepura-puraan?

Tak ingin, satu hanya menjadi peribahasa. Tak mau lagi, menjadi kecut dan tawar hati. Aku tahu, atas ijin kita kisah ini ditulis dan dimulai. Sepertinya apa akhirnya? Aku sedang dalam keraguan untuk menterjemahkan itu.

Ada ragu yang mengikat rasa.
Pagi merindu
Malam merindu.
Namun, ada rindu tanpa kata.

Memilihmu, akankah memilikimu?
Ragu masih sedang terus mengoda.
Kini, keyakinan hati sangat dibutuhkan.

Apakah diriku dan dirimu, akan kembali?
Atau akan terus lari dan bersembunyi!

Pada segala keadaan, aku akan berdamai dengan penerimaan. Walau itu sulit.

***
Rantauprapat, 22 Februari 2021
Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun