Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Rasa Aku Ada di Entah

18 Desember 2020   17:31 Diperbarui: 18 Desember 2020   17:31 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah apa yang merasukiku, saat aku sering bergumul dengan kekhawatiran yang berlebih. Di antara malam-malam yang membeku, aku jauh dari kebenaran. Seakan kekeliruan adalah kerabat di lautan hatiku.

Aku rasa aku ada di entah, saat aku memutuskan ingin mati di pekuburan sepi. Terlalu takut pada kenyataan. Masih terjebak pada ketidakpastian yang sempurna. Sering memutuskan untuk bersembunyi, aku rasa aku ada di entah saat aku menjadi perempuan yang dipatahkan keraguan yang sempurna.

Aku seakan terjajah pada konflik yang paling rimbun di dalam pelabuhan hatiku. Desember kali ini menjadi Desember yang paling dingin karena diselimuti kekhawatiranku yang berlebih pada satu hal. Sering pula, aku mengucapkan selamat malam pada pagi hariku, sebab aku masih bersenandung dalam air mata. Menjadi pecundang yang payah, saat itu aku rasa aku ada di entah.

Aku tak berdaya saat dikuasai nafsu jahat dan bodohnya itu adalah keraguan yang kupertahankan. Ah, aku rasa aku ada di entah, saat aku tak berpijak pada keikhlasan.

Entahlah.
Walau aku tahu kekhawatiran tak menambah sehasta apa pun di hidupku, aku masih memiliki kekhawatiran yang berlebih. Sekarang pun aku masih khawatir terhadap ketidakpastian yang sempurna. Terhadap teka-teki zaman.

Aku rasa aku ada di entah, saat aku lupa berdoa dan membiarkan harapan yang benar kubiarkan pergi dari hidupku. Ah, kenapa aku terlalu sibuk memikirkan kekhawatiranku.

Aku mau mengakhiri ketakutan yang membuat ratapan terdapat dalam bingkai-bingkai hidupku, tak mencipta kontradiksi dengan sengaja. Aku harus peduli pada diriku sendiri dan aku tak lagi berada lagi di entah. Tak jauh dari kebenaran.

***
Rantauprapat, 18 Desember 2020
Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun