Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Rapuh yang Memutuskan untuk Bahagia

10 September 2020   22:56 Diperbarui: 11 September 2020   21:04 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kamar kecilnya yang pengap, perempuan itu sedang sendiri dan menangis. Perempuan yang rapuh itu sedang tawar hati. Harapan yang dia harapkan, tidak berpihak pada dirinya.
Penerimaan adalah hal yang harus dia lakukan.

Sulit baginya untuk menerima kenyataan. Sungguh, perempuan itu ingin hidup berdua dengan seseorang yang akan menjadi teman hidupnya. Tapi kesendirianlah yang dia dapatkan.

Berkali-kali perempuan itu, mencoba menyatu dalam keikhlasan. Merayakan waktu yang dimiliki dengan tidak lagi membuat luka. Luka yang tak seharusnya ada dari sejak lama.

Pada akhirnya, perempuan yang rapuh itu memutuskan untuk bahagia, walau dalam kesendirian. Tanpa tawar menawar dengan logika dam ketakutannya, perempuan itu percaya akan ada kasih sayang yang diterima olehnya.

***
Rantau Prapat, 10 September 2020
Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun