Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Perempuan Puisi

27 Oktober 2020   07:07 Diperbarui: 27 Oktober 2020   08:20 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan itu adalah puisi, yang membiarkan bait-baitnya dikritik. Pada tumpukan rasa yang terjadi dalam hidupnya, perempuan itu menjatuhkan diri pada kumpulan-kumpulan aksaranya.

Ia mencurahkan hatinya pada puisi yang telah ditanamnya. Saat realita perempuan itu memberi rasa kecewa, ia akan berlari pada puisi. Karena puisi telah lama membuatnya jatuh dalam cinta.

Dalam hidupnya yang penuh haru biru, dan tangisan ada di dalam hatinya. Terkadang, perempuan itu tak tahu harus berbicara pada siapa tentang yang ia rasakan. Ia pun memutuskan untuk berbicara dengan puisi dan mencumbui waktunya dengan berpuisi.

Puisi memiliki romantika asmara baginya, sebab rangkaian kata dalam puisinya mampu menyingkirkan deretan duri yang menusuk hatinya. Perempuan itu sangat mahir menyembunyikan rasa melalui puisi,  agar ia terlihat baik adanya.

Puisi adalah salah satu kenangan dan sejarah terindah di hidupnya.

***

Rantauprapat, 10 Agustus 2020
Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun