Aku pernah berbaur denganmu dalam suasana yang menyenangkan. Merasakan keramahanmu
Perlahan, kau berubah menjadi seseorang yang butuh pengakuan dan tak pernah mau disalahkan
Sering aku berpura-pura dan terpaksa untuk setuju kalau kau dengan segala ucap lagi tindakanmu itu benar. Dan aku hanya mampu memberikan senyuman nan palsu untuk itu
Kau seakan tak miliki empati, nuranimu kering. Kau suka tersesat dalam pertengkaran, candu pada amarah. Buatku sering meratap dengan pahit pedih dan luka sakit menimpaku
Kau dan keberadaanmu seperti pohon yang menjulang tinggi dengan penuh rasa angkuh. Kau selalu berusaha keras, agar puja pada dirimu tak pernah habis. Kau menebar kekeringan, kegersangan lagi kehampaan. Seolah-olah kau tak pernah membutuhkan orang lain
Tak ada yang terukir indah bersamamu, kau seringkali membawa badai pada hatiku
Namun,
Aku tetap mendoakanmu
Agar kasih sayang, perasaan cinta juga kemurahan hati berjumpa denganmu : hingga kesadaran bertahta di hidupmu. Dan kau tak akan tenggelam bersama gulungan keangkuhan diri yang akan menggelicirkanmu pada kehancuran
***
Lusy Mariana Pasaribu