Mohon tunggu...
Lusy Amelia Lubis
Lusy Amelia Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB Universty

Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB Universty Prodi Komunikasi 56

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Daring Mempengaruhi Kualitas Pendidikan di Kota Depok

22 Maret 2021   14:35 Diperbarui: 22 Maret 2021   21:23 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Gedung SMAN 7 Depok, Leuwinanggung, Kec. Tapos, Jawa Barat, Senin (22/03/21). Sumber: (Dokumentasi Pribadi)

Depok, Pandemic membuat dampak perubahan yang sangat pesat terhadap sector pendidikan. Hal tersebut mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu SMAN 7 Depok melakukan beberapa tahapan agar dapat memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs-4.

Pandemic Membawa Dampak yang Sangat Pesat  Terhadap Efektivitas dalam Pembelajaran

Covid-19 membawa dampak baik maupun buruk bagi semua mahkluk hidup dan alam semesta. Segala daya dan upaya sudah dilakukan pemerintah guna memperkecil kasus penularan Covid-19. Tak terpungkiri salah satu nya adalah kebijakan belajar online, atau dalam jaringan (daring) untuk seluruh siswa-siswi karena danya pembatasan sosial (social distancing).

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memiliki pengaruh yang besar terhadap proses pengajaran dan pembelajaran untuk saat ini. Kemudahan akses teknologi telah digunakan oleh para pengajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pada era digital ini dapat memberikan dampak buruk bagi dunia pendidikan jika penggunaannya tidak tepat guna. Oleh karena itu, memahami prinsip dan faktor yang mempengaruhi efektivitas teknologi digital dalam pembelajaran adalah sesuatu yang sangat penting bagi seorang pendidik (Putrawangsa, S, Hasanah, 2018)

Seperti halnya SMAN 7 Depok Menanggapi kondisi pandemic ini, menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia mengeluarkan surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yaitu proses belajar dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, termasuk mempertimbangkankesenjangan akses/fasilitas belajar dirumah.

Lebih lanjut (Harto, 2018), menegaskan bahwa seorang pendidik dituntut untuk memiliki empat kompetensi agar dapat menggunakan teknologi digitial dengan tepat guna. Pertama, seorang pendidik harus memahami dan mampu menggunakan teknologi digital serta penerapannya. Kedua, memiliki kompetensi kepemimpinan yang mampu mengarahkan peserta didik memiliki pemahaman tentang teknologi. Ketiga, mempunyai kemampuan memprediksi dengan tepat arah gejolak perubahan dan langkah strategis menghadapinya. Keempat, mempunyai kompetensi dalam mengendalikan diri dari segala gejolak perubahan, dan mampu meenghadapinya dengan memunculkan ide, inovasi, serta kreativitas.

Pembelajaran daring ini merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif. Keberhasilan dari suatu model ataupun media pembelajaran tergantung dari karakteristik peserta didiknya.

Pembelajaran daring menghubungkan peserta didik dengan sumber belajarnya yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi namun tidak terdapat sentuhan langsung dari pendidik kepada murid terkesan kurang dapat rasa segan atau hormat, hormat di maksud adalah rasa tanggung jawab siswa terhadap kewajibanya. Jika melalui online bisa di persentasekan hanya 20% saja yang benar benar membaca materinya atau menonton materinya dan benar- benar memahami materinya, sisanya mungkin hanya sekedar formalitas asalkan ikut berkomentar di bagian kolom komentar tanda keikut sertaan dalam absen kelas.

Dalam pelaksanaanya mengharuskan pendidik dan peserta didik mengakses internet secara bersamaan. Pendidik memberikan materi pembelajaran dalam bentuk makalah atau slide presentasi dan peserta didik dapat mendengarkan presentasi secara langsung melalui internet. Peserta didik juga dapat mengajukan pertanyaan atau komentar secara langsung seperti haknya google classroom, Itu merupakan gambaran dari kelas nyata, namun bersifat maya (virtual) dan semua peserta didik terhubung melalui internet.

Namun, tidak semua keluarga/orang tua mampu memenuhi sarana dan prasana tersebut mengingat status perekonomian yang tidak merata, Dian Hidayati mengungkapkan bahwa dari semua literatur dalam e-learning mengindikasikan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online. Hal ini dikarenakan faktor lingkungan belajar, latar belakang ekonomi dan karakteristik peserta didik. Melihat data statistika murid SMAN 7 Kota Depok rata rata berada dalam kategori kelas menengah kebawah. Masih ditemukan siswa yang jarang mengumpulkan tugas dengan alasan tidak memiliki kouta, maka dari itu beberapa program pemerintah dalam pembagian kouta sangat membantu siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun