Dengan segala daya dan upaya, kami maksimalkan agar usaha tetap berjalan. Di saat inilah saya berpikir dan berniat untuk meningkatkan kualitas diri.Â
Saya mengambil kuliah sarjana, dengan tekad bahwa usia jangan menghalangi niat untuk terus belajar. Saya berkomitmen untuk memperbaiki hidup dengan cara menambah ilmu pengetahuan. Sampai pada akhirnya, di tahun ke sepuluh saya bekerja dengan rekan-rekan, saya harus mundur karena ada hal yang harus saya hindari dari tempat kerja.
Dengan berbekal ijasah sarjana saya berusaha mencari pekerjaan lain lagi. Saat itu saya berpikir, jika dunia kerja yang  tidak akan pernah hilang adalah dunia pendidikan. Karena saya dari sarjana umum, saya tambah ilmu saya untuk terjun di dunia pendidikan dengan mengikuti kuliah akta mengajar. Alhamdulillah, saya diterima di salah satu sekolah swasta di kota saya.
Berperan sebagai pendidik ternyata sungguh luar biasa. Ada kenikmatan tersendiri yang saya rasakan. Bergaul dengan anak-ana adalah hal yang menggembirakan.Â
Dengan segala persoalan, permasalahan di sekolah, menjadikan pikiran kita menjadi lebih terbuka. Banyak hal yang saya pelajari saat di dunia pendidikan.Â
Ada kepuasan tersendiri saat kita berhasil mendidik dan mengajarkan mereka dengan output di akhir kegiatan pembelajaran, hasilnya maksimal. Ada banyak rona-rona kehidupan yang bisa kita pelajari sebagai pendidik. Sekolah dimana saya bekerja, kami berupaya semaksimal mungkin demi keberhasilan dan kebaikan anak-anak peserta didik.
Alhamdulillah, saya selalu berusaha semaksimal mungkin untuk anak berprestasi. Dengan tim yang solid, kami bisa menciptakan anak-anak yang juara di beberapa kompetensi baik tingkat daerah maupun nasional.Â
Begitu menikmati saya dengan pekerjaan ini. Untuk lebih meningkatkan kualitas diri, kembali saya mengambil jenjang selanjutnya, magister. Semua saya jalani dengan ikhlas, termasuk dengan pergaulan diantara kami sesama pendidik.
Namun ternyata, dunia pendidikan di tempat saya bekerja, semakin berkembangnya jaman, semakin berkembang juga pemikiran para penghuninya. Seperti ada  intrik-intrik yang menurut pribadi saya, tidak seharusnya berkembang di sebuah lembaga pendidikan. Permainan politik sudah masuk ke dalamnya.Â