Siapkah Pembelajaran Tatap Muka?

"Selamat pagi, anak-anak... apa kabarnya hari ini ?"

Rasanya kangen mendengar sapaan seperti itu dari bapak dan ibu guru. Sapaan yang bisa membangkitkan semangat belajar untuk anak-anak didiknya. Sapaan yang bisa menimbulkan adrenalin mereka untuk giat belajar. Tapi sayang, sapaan itu harus tertunda sejenak sekitar 2 (dua) tahun ini. 

Pandemi... karena pandemi semua aktivitas yang memerlukan interaksi secara langsung antara satu dengan lainnya harus dihindari dulu. Itu semua semata-mata dilakukan untuk mencegah menyebarnya virus Covid-19 yang sedang menjadi primadona di hampir semua belahan dunia saat ini.

Pandemi... masa yang sangat ditakuti saat ini. Semenjak awal 2019, pandemi yang disebabkan karena penyebaran virus Covid 19 merupakan momok yang menakutkan bagi kita semua. 

Kegiatan sehari-hari yang membutuhkan hubungan antar manusia, harus dikurangi, bahkan dihentikan. Ruang lingkup kegiatan kita dibatasi. Semua semata-mata untuk keselamatan dan kelangsungan hidup kita.

Tidak terkecuali kegiatan belajar mengajar di sekolah, kampus, dan jenjang pendidikan lainnya juga dihentikan. Siswa diberikan materi pembelajaran melalui sistem daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan), atau secara online dan offline.

Setelah perjalanan masa pandemi selama 2 (dua) tahun ini, pemerintah berusaha terus untuk menciptakan sistem yang terbaik bagi kegiatan belajar mengajar siswa. 

Salah satu upaya agar tercipta kembali sistem pengajaran yang normal, dimana siswa kembali hadir di sekolah bertatap muka langsung dengan para gurunya, maka diberlakukan pemberian vaksin bagi para guru, untuk sekolah-sekolah yang akan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tahun ajaran baru sekarang ini (2021/2022). Pemberian vaksin bagi para guru merupakan angin segar akan terciptanya kembali suasana sekolah yang seharusnya. 

Vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidik yang diikuti dengan keputusan SKB 4 Menteri, merupakan angin segar bagi "gerahnya" proses pembelajaran selama masa pandemi Covid-19.   

Kegiatan pembelajaran yang terpaksa dialihkan pada proses pembelajaran secara langsung dari dalam ruang kelas menjadi pembelajaran jarak jauh di dalam grup WhatsApp atau platform pembelajaran daring lainnya.