Mohon tunggu...
Nurfadhilah
Nurfadhilah Mohon Tunggu... Konsultan - Beramal demi ridha Allah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang ibu rumah tangga dan pemerhati dunia Islam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Avengers Muslim" Bersatu, Tak Bisa Dikalahkan

12 Mei 2018   12:24 Diperbarui: 12 Mei 2018   12:40 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Avengers: The Infinity War, jadi film terbaru yang masuk list kudu ditonton buat orang-orang sufi (suka film). Gimana enggak, di film teranyar ini, semua superhero keluaran Marvel Studio muncul. 

Mulai dari Iron man, Hulk, Thor, Spiderman, Captain Amerika, Stephen Strange dan masih banyak lagi. Ceritanya, di film ini semua Avengers yang sempat terpecah, harus bekerja sama dengan Guardians of the Galaxy untuk menghentikan Thanos yang sedang mengumpulkan infinity stone, yang bisa mengubah realita sesuai dengan kemauannya. Avengers harus bersatu sebelum Thanos menghancurkan alam semesta.

Terlintas pepatah, "Bersatu teguh, bercerai runtuh". Itu mungkin salah satu pesan dalam film ini. Pasti ada perbedaan kepentingan, pasti ada perbedaan pandangan. Tapi, semuanya mengalah demi tujuan yang mulia, keberlangsungan alam semesta. 

Dalam hidup, pasti selalu ada alasan untuk bertengkar, berpecah belah. Tapi, untuk apa itu semua? Kalau ego diri yang dikedepankan, besar kemungkinan para superhero Avengers juga akan kalah melawan the real enemy, Thanos. Karena sibuk bertikai dengan sesama Avengers.

Begitu juga dengan kita selaku umat muslim, jangan mau diadu domba, karena kita bukan domba. Jangan mau dipecah belah, karena ikatan yang Allah berikan diantara kita adalah ikatan yang terkuat. 

Ikatan yang lebih kuat bahkan dari ikatan darah sekalipun, ikatan aqidah, ikatan keimanan. Dengan landasan ikatan ini, Rasul persaudarakan kaum Muhajirin dan Anshor. Dengan ikatan ini, Rasul damaikan suku Aus dan Khazraj yang bertahun-tahun terbiasa berperang.

Dengan ikatan ini pula, para sahabat, shahabiyah dan muslim berlomba-lomba berjuang di jalan Allah, meneruskan estafet perjuangan dakwah Rasulullah saw. tanpa kenal lelah.

Kalaulah para Avengers bersatu demi tujuan melindungi alam semesta, kita juga harus bersatu demi melindungi diri kita, keluarga kita, saudara-saudara kita, dan semua alam semesta dari murka Allah karena telah melalaikan dan memandang sebelah mata hukum-hukum Allah. 

Bagaimana tidak? Faktanya, kini hukum-hukum Allah yang sudah seperangkat Allah turunkan, diseleksi oleh manusia, dipilah dan dipilih, mana yang enak, mana yang tidak enak, mana yang menguntungkan mana yang tidak. Seolah-olah manusia lebih tahu, lebih mengerti. Padahal kita hanya makhluk, Allah-lah Sang Pencipta, dan Pengatur. Dengan bersatunya kaum muslim dalam perjuangan agama-Nya, Allah pun akan ridho dan memberkahi kita.

Tinta emas sejarah mencatat gemilangnya peradaban Islam dulu ketika kita masih bersatu. Siapa yang tak kenal keagungan Andalusia, yang kini peninggalan bangunannya masih bisa dipandang mata. Siapa yang tahu Cordoba, universitas terbesar kala Barat masih diliputi kegelapan. Bahkan, Montgomery Watt dalam bukunya, The Influence of Islam in Medieval Europe (1994), mengatakan, "Peradaban Eropa tidak dibangun oleh proses regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi motornya, kondisi Barat tidak aka nada artinya". Tak adakah rindu yang datang melihat kegemilangan Islam yang dinaungi limpahan ridho dan berkah ilahi? Saatnya, kita kaum muslim juga bersatu, seperti para superhero fiksi itu. Bersatu bukan untuk melawan Thanos, tapi bersatu untuk kembali menerapkan aturan Islam yang sempurna, yang rahmatan lil 'alamin.

Wallahu a'lam bish shawab.

Oleh : Fatimah Azzahra, S.Pd

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun