Mohon tunggu...
luqman hakim
luqman hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Be Better

Be Better

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kalah dari Madrid, City Bermain Tanpa Jiwa?

6 Mei 2022   09:28 Diperbarui: 6 Mei 2022   09:32 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Final 2022: Liverpool FC VS Real Madrid CF (Champions League)

Real Madrid mampu menghempaskan Manchester City dalam laga semifinal leg ke-2 Liga Champions Eropa (Kamis, 5 Mei). Skor imbang 0-0 pada babak pertama dilanjutkan dengan 2-1 untuk tim tuan rumah di waktu normal. El Real mampu memaksakan babak tambahan setelah gol Riyad Mahrez di menit ke 73 dibalas oleh Rodrygo menjelang waktu normal.

Babak ekstra time dimanfaatkan dengan baik oleh Los Blancos untuk membalikkan keadaan. Gol penalti oleh Benzema di menit 95 membuat City kembali tertekan. Permainan menjadi panas kembali untuk mencetak gol tambahan. Sayangnya hingga peluit berbunyi tak satupun gol tercipta. Madridista tersenyum sementara City kembali kecewa. Apresiasi tinggi bagi skuad asuhan Pep Guardiola.

Lantas apa kekurangan skuad City dalam game ini? Tentu saja banyak faktor yang memengaruhi. Pertama, tentu saja tekanan tinggi sedang mereka rasakan saat itu. Mereka datang dengan tuntutan menajdi jawara, bukan hanya semifinal. Mereka juga sedang dalam kejaran Livepool di klasemen liga Inggris dengan selisih satu poin saja. Sebaliknya, tim lawan sedang dalam mood yang baik untuk memenangkan permainan. Mereka baru saja memenangi liga sehingga tampil tanpa beban.

Kedua, komposisi skuad Real Madrid lebih mumpuni dalam laga penuh tekanan. Sebagian skuad tim tuan rumah sudah melewati sejumlah laga final. Lini tengah seperti Toni Kroos, Luca Modric, dan Casemiro merupakan yang terkuat dan paling stabil di dekade terakhir. Sedangkan lini tengah City hanya ada nama Kevin De Bruyne yang cukup mumpuni melawan mereka. Terbukti peran ini terlalu berat untuk dilakoni. 90 menit terlalu lama untuk terus dalam fokus. City dihukum di menit akhir pertandingan.

Pemain lain yang cukup menjadi sorotan penulis adalah Rodrigo. Selama pertandingan tidak terlalu maksimal peran gelandang ini sekaligus tidak jelas. Kemampuan bertahan tidak terlihat sama sekali apalagi untuk penyerangan. Selama laga hanya terlihat melakukan beberapa backup dan passing-passing mudah saja. Cukup menjadi pertanyaan apa perannya selain itu?

Di bagian penyerangan, Gabriel Jesus kesulitan menerobos pertahanan Real Madrid. Hanya Foden dan Mahrez yang cukup efektif membahayakan gawang Real Madrid. Beberapa kali pula percobaan jarak jauh oleh de Bruyne. Pergantian pemain cukup baik karena menghasil satu gol di babak kedua, tetapi itu juga belum cukup untuk kill game.

Selain masalah skuad dan taktik dari pelatih. Masalah lain sepertinya tentang ruh. City seperti bermain bagaikan robot. Mereka hanya menjalankan strategi pelatih tanpa diiringi dengan mental untuk memenangkan laga. Komunikasi antar pemain seakan terkunci, tidak ada chemistry. Begitu pula hubungan pelatih dengan pemain. Mereka tampak seperti raja dan para pion. Sangat kaku sekali. Tidak ada tujuan untuk siapa berjuang.

Selanjutnya Real Madrid akan menghadapi Liverpool di laga final pada 28 Mei mendatang di Paris. Mereka juga menjalani sisa laga La Liga. Momen ini dapat dimaksimalkan untuk memanaskan skuad cadangan mereka. Siapa tahu dibutuhkan di laga final. 

Manchester city harus mengais Tropi tersisa di depan mata. Mereka harus fokus memenangkan laga tersisa untuk menjadi Kampiun liga. Sekali saja terpeleset Liverpool dipastikan siap melangkahi poin mereka di tabel klasemen. Menarik untuk terus diikuti musim ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun