Mohon tunggu...
Luqi Intalia
Luqi Intalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - (Twolisan)

|| menulislah, maka namamu akan abadi || Mahasiswi UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Pendidikan Agama Islam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Jalan

21 Januari 2022   14:40 Diperbarui: 21 Januari 2022   14:42 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Jalan

Oleh: Luqi Intalia

Jika waktu memberiku aba: esok hari terakhirmu
Mungkin, akan ku bungkam detik yang melaju

Jika waktu berbisik: esok kau tiada
Mungkin, kusuguhkan kisah penutup semanis candu

Jika waktu memberi kabar: esok kau tak ku dapati
Mungkin,  kubiarkan ruh-ku menyusuri tiap jengkal indah parasmu

Tapi waktu tak semanis itu
Kepergianmu adalah tangis yang paling haru
Laksana riuh hujan yang tercabik deburan genangan
Kepergianmu adalah awan hitam
Menutup, rona kebahagiaan

Layaknya purnama tak nampak indah tanpa kemerlip bintang
Begitu pula diriku, tak mampu bersinar tanpa hadirmu dalam keabadian

Ku kira waktu semanis candu
Kita abadi? Katamu
Nyatanya
Kau ingkar, abaikan derap langkahku yang kian BUYAR

Pada puing puing kelambu
Tenda hijau tempat bersemayam sayu
Aku bertitip pesan
Lapangkanlah kuburnya;
Sebab setelah itu
Mataku masih menatap candu senyum-mu
Dan paras-mu, masih terpajang di relung terdalam
Wahai tuan; kini kau abadi dalam pembaringan
Dekapanmu masih kunanti
Pias canda-mu masih mampu kuamati

Selamat Jalan
Engkau kekal dalam ingatan

Batang, 14 Januari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun