Mohon tunggu...
Luno Indonesia
Luno Indonesia Mohon Tunggu... Penulis - Semua tentang teknologi Blockchain dan Cryptocurrency

Semua hal tentang cryptocurrency untuk mengedukasi dan membuka lebih banyak mata serta pandangan tentang cryptocurrency. Blog kami menyampaikan pandangan Luno dan berbagai opini dan karakter unik di tim kami. Kami tidak akan pernah memberi Anda nasihat atau tips tentang keuangan, dan kami mendorong Anda untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya terlebih dahulu sebelum membeli atau terlibat dalam bursa cryptocurrency apapun. Dunia cryptocurrency adalah dunia yang menantang dan harga di pasar bisa berubah dalam hitungan detik, jadi lakukanlah investasi cryptocurrency Anda dengan bijak. Sampaikan kepada kami pendapat Anda tentang blog kami melalui Instagram kami @lunoindonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengapa Harga Bitcoin Begitu Fluktuatif?

12 Juni 2019   15:18 Diperbarui: 14 Juni 2019   15:38 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



Harga Bitcoin terkenal fluktuatif. Selama ini, kita dapat melihat harga bergerak (baik naik maupun turun) secara cepat dalam kurun beberapa hari, jam dan bahkan menit! Apa penyebabnya? Mengapa harga Bitcoin bisa begitu fluktuatif?

Kita tahu bahwa semakin fluktuatif harga suatu investasi, semakin besar pula risiko yang ada (dan sebenarnya, semakin tinggi juga kemungkinan kita mendapatkan keuntungan). Prinsip ini juga berlaku untuk Bitcoin.

Sekarang, mari kita bahas lebih dalam lagi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pergerakan harga ini:

1. Bitcoin merupakan teknologi yang masih tergolong baru

Diciptakan pada tahun 2009 lalu, jika kita bandingkan dengan teknologi yang telah dikenal dan digunakan banyak orang, bisa dikatakan Bitcoin masih berusia relatif muda. Coba kita bandingkan dengan evolusi Internet yang pertama kali dikenal tahun 1960an, penjelajahan luar angkasa telah dimulai sejak 1957 dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) telah ada sejak tahun 1956, semua teknologi baru membutuhkan waktu untuk berkembang dan menemukan tempat dan perannya di kehidupan kita sehari-hari. Teknologi baru akan mengalami apa yang biasa disebut dengan hype cycle.

Pada awalnya, hanya ada segelintir orang yang tahu atau menggunakan teknologi baru tersebut. Kemudian, teknologi tersebut perlahan-lahan mulai dikenal oleh masyarakat umum. Lalu akan tiba saatnya, seketika teknologi tersebut menjadi buah bibir dan dibahas tidak hanya di kalangan pecinta teknologi, namun juga masyarakat luas secara umum. Tidak sampai di situ saja, opini-opini aneh, dilebih-lebihkan, atau yang bahkan menyimpang dari fakta yang sebenarnya akan bermunculan! Di fase inilah teknologi berada di level "hype"-nya yang semakin menggila.

Fase berikutnya: kenyataan akan meredakan hype tersebut. Di sisi lain, teknologi tersebut terus berkembang dan menjadi bagian produktif dan substansial dalam menunjang kehidupan kita.

Berbeda dengan teknologi baru lainnya, jika kita perhatikan harga Bitcoin, kita dapat melihat dengan jelas bahwa Bitcoin sedang mengalami hype cycle. Walaupun siklus tersebut terlihat normal, namun fluktuasi harga Bitcoin semakin memperjelas hype cycle ini. Bitcoin merupakan teknologi dan juga bentuk investasi baru. Jika Anda investasi pada Bitcoin, ini merupakan bentuk pengakuan positif terhadap potensi teknologi Bitcoin tersebut.

Bitcoin masih berada dalam siklus tersebut sementara kita terus mencari tahu tujuannya dan bagaimana Bitcoin bisa membawa kontribusi positif di kehidupan kita semua. Apapun yang terlihat di grafik harga, perusahaan seperti Luno dan berbagai perusahaan yang bergerak di industri cryptocurrency akan terus bekerja untuk membantu proses penerapan teknologi Bitcoin di kehidupan masyarakat luas dan memastikan bahwa Bitcoin akan tetap bermanfaat dalam jangka panjang.


2. Sebelumnya, pasar Bitcoin tidak se-likuid saat ini

Hanya ada 21 juta Bitcoin yang tersedia dan belum semuanya "ditambang" (pemrosesan transaksi). Kebanyakan Bitcoin yang beredar saat ini dimiliki oleh segelintir orang saja. Diperkirakan 4% dari seluruh pemilik Bitcoin di dunia, sebenarnya memiliki hampir 95% dari Bitcoin yang ada saat ini. Selain itu, 1% dari pemilik alamat Bitcoin (sejenis "rekening Bitcoin") yang ada saat ini, mengontrol hampir 50% dari pasar Bitcoin sendiri! Akibatnya? Likuiditas Bitcoin terbatas.

Likuiditas menandakan seberapa mudah Anda dapat beli atau jual sesuatu, tanpa mengubah harganya.

Ketika likuiditas tidak cukup, berarti hanya beberapa orang saja yang melakukan aktivitas jual beli. Ini terjadi di industri cryptocurrency di masa lalu.
Saat itu, para pemilik Bitcoin jumlah besar tidak mau menjual Bitcoin mereka apapun yang terjadi. Jadi ketika ada yang mencoba membeli banyak Bitcoin sekaligus, persediaan Bitcoin di pasar tidak cukup. Akibatnya, harga terdorong naik hingga ada orang yang mau menjual Bitcoin mereka.

Sebaliknya, jika banyak orang memutuskan untuk menjual Bitcoin mereka pada waktu yang sama, ada kemungkinan tidak ada cukup pembeli. Kemudian harga akan jatuh hingga harga menjadi rendah untuk menarik lebih banyak pembeli.

Tapi sekarang semakin banyak orang yang jual beli Bitcoin, sehingga kini lebih banyak likuiditas di pasar. Hal tersebut membantu harga Bitcoin menjadi lebih stabil.


3. Investasi seringnya melibatkan emosi

Banyak yang menyarankan agar kita tidak melibatkan 'emosi' ketika berinvestasi. Sayangnya, hal tersebut lebih gampang diucapkan daripada dilakukan.

Ketika harga Bitcoin jatuh, para investor cenderung mengalami apa yang biasa dikenal sebagai FUD: fear, uncertainty and doubt (ketakutan, ketidakpastian dan keraguan). Mereka takut harga akan terus jatuh! Mereka merasakan ketidakpastian - apakah harga bisa naik kembali? Mereka meragukan - apakah keputusan mereka berinvestasi benar? Kemudian, mereka menjual Bitcoin mereka. Seringkali, hal ini bukanlah disebabkan karena perubahan nilai Bitcoin yang nyata, tetapi hanya karena rumor atau keserampangan seseorang. Perubahan harga merupakan hal yang normal di pasar apapun.

Sama halnya, ketika harga Bitcoin naik, orang akan mengalami FOMO: fear of missing out (takut ketinggalan). Mereka takut ketinggalan kesempatan menjadi kaya dan mereka berharap harga akan terus naik, sehingga mereka mulai beli banyak Bitcoin, meningkatkan permintaan dan harga Bitcoin itu sendiri. Hal ini memperbesar fluktuasi alami Bitcoin.

4. Harga Bitcoin sangat mudah dipengaruhi oleh rumor yang beredar

Sama seperti investasi pada saham konvensional maupun mata uang asing, harga Bitcoin dapat dipengaruhi oleh berita yang beredar.

Berita-berita umum yang dapat mempengaruhi harga meliputi:
- Berita regulasi atau tindakan baru dari bank dan pemerintah
- Pernyataan dari tokoh-tokoh terkemuka di bidang teknologi dan investasi
- Berita peretasan atau pembobolan keamanan perusahaan Bitcoin
- Rumor dan informasi yang keliru.

Hal-hal tersebut hanyalah segelintir faktor yang mempengaruhi pergerakan harga cryptocurrency seperti Bitcoin. Sebelum membuat keputusan investasi apapun, penting untuk memahami investasi apa yang akan Anda lakukan.

Harga dapat berubah sewaktu-waktu sehingga nilai investasi Anda akan berubah dari waktu ke waktu, mungkin dengan selisih yang besar. Jangan biarkan emosi menguasai Anda. Melakukan riset dan berkonsultasi dengan ahli keuangan dapat membantu Anda dalam membuat keputusan investasi yang lebih baik.

Jika Anda ingin memonitor harga Bitcoin atau Ethereum, ada beberapa perusahaan yang menyediakan fitur notifikasi harga (sejenis alarm harga), contohnya di aplikasi Luno yang merupakan perusahaan global di industri cryptocurrency.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun